SuaraLampung.id - Sejak tiga hari terakhir, nelayan di pesisir Teluk Lampung tidak melaut karena cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi.
Pantauan suaralampung.id di perairan Teluk Lampung Pulau Pasaran Bandar Lampung, Kamis (7/10/2021), puluhan kapal nelayan tertambat karena tidak bisa melaut.
Di tempat sentra penjemuran ikan asin Pulau Pasaran, juga tidak terlihat aktivitas penjemuran ikan asin. Kosongnya stok ikan asin di Pulau Pasaran karena tidak ada pasokan ikan dari para nelayan.
Herman (48) pemilik kapal di Pulau Pasaran mengatakan, aktivitas anak buahnya ke laut mencari ikan dihentikan karena cuaca ekstrem.
Baca Juga:Jelang Muktamar NU ke-34, Said Agil Siradj Cari Dukungan Kiai Khos di Kediri
"Sudah tiga hari anak buah tidak melaut karena cuacanya lagi ekstrem, angin kencang dan gelombang tinggi, " kata Herman, Kamis (7/10/2021).
Sementara menunggu cuaca membaik, anak buah Herman mengisi waktu membersihkan kapal dan memperbaiki bagian kapal yang dianggap rusak.
"Nunggu cuaca membaik, anak buah benarin bagian kapal yang rusak dan ngecat kapal, " ujarnya.
Firman (38) seorang nelayan di Pulau Pasaran, mengaku sudah ada tiga hari tidak melaut karena cuaca ekstrem angin kencang dan gelombang tinggi.
"Iya mas, sudah tiga hari ini enggak melaut karena cuaca lagi enggak bersahabat. Anginnya masih kencang dan gelombang tinggi," ujarnya.
Baca Juga:Korupsi Bank Tripanca, Alay Diminta Kejaksaan Cicil Kerugian Negara Rp95,8 Miliar
Data dan informasi dari BMKG Maritim Lampung menyebutkan tiga hari ke depan kondisi cuaca di perairan Teluk Lampung, diperkirakan masih ekstrem.
Kepala BMKG Maritim Raden Eko Sarjono mengatakan cuaca di perairan Teluk Lampung dalam tiga hari ke depan diperkirakan masih buruk.
"Secara umum, tiga hari ke depan cuaca masih ekstrem. Ketinggian gelombang 1.25 - 2.50 meter terjadi di Teluk Lampung bagian Selatan. Kemudian tinggi gelombang 2.50 - 4.00 meter di perkirakan terjadi di perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan Samudera Hindia Barat Lampung," katanya, Kamis (07/10/2021).
Dia menjelaskan, selain gelombang tinggi juga diperkirakan potensi angin kencang yang mengalami peningkatan kecepatan angin yang signifikan di wilayah Perairan Lampung akibat perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara bagian utara dan selatan Indonesia.
"Selain itu juga ada potensi terjadinya peningkatan angin diperkirakan bertiup dari arah Tenggara hingga Barat Daya dengan
kecepatan hingga 20 knot. Untuk diwaspadai, bagi nelayan yang tinggal pesisir perairan Barat Lampung, perairan Selat Sunda bagian barat dan samudra Hindia Barat Lampung, diperkirakan gelombang tinggi," ujarnya.
Kontributor : Ahmad Amri