SuaraLampung.id - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memutuskan meninggalkan negaranya.
Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan setelah pasukan Taliban berhasil mengepung ibu kota Kabul.
Ashraf Ghani mengungkapkan alasannya meninggalkan Afghanistan.
Dalam sebuah unggahan di halaman Facebook-nya, Ghani mengatakan dia telah menghadapi keputusan yang sulit, dengan nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota menjadi taruhan setelah 20 tahun berperang, di mana banyak orang telah terbunuh.
Baca Juga:Jerman Kirim Pesawat Militer ke Afghanistan untuk Evakuasi Warga
"Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi," tulis Ghani dalam komentar pertamanya sejak meninggalkan istana kepresidenan dan terbang ke luar negeri dikutip dari ANTARA.
Dia menambahkan bahwa gerilyawan Taliban, yang kemudian memasuki istana presiden di Kabul, kini menghadapi ujian bersejarah.
"Taliban meraih kemenangan dengan pedang dan senjata, dan mereka bertanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran, dan harga diri rekan-rekan kita," kata dia.
Ghani tidak mengungkapkan rincian tentang lokasinya saat ini.
Saluran berita Al Jazeera, mengutip pengawal pribadi presiden, mengatakan Ghani, istrinya, kepala staf, dan penasihat keamanan nasionalnya telah terbang ke Tashkent di negara tetangga, Uzbekistan. (ANTARA)
Baca Juga:Sosok Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan yang Melarikan Diri dari Negaranya