SuaraLampung.id - Terungkap agama budayawan Sudjiwo Tedjo, Presiden Jancukers.
Agama Sudjiwo Tedjo terungkap saat tampil di YouTube Jeda Penulis milik Habib Ja'far Husein.
Dalam perbincangannya dengan Habib Ja'far, Sudjiwo Tedjo menceritakan perjalanan spiritualnya.
Siapa sangka ternyata Sudjiwo Tedjo pernah menjadi seorang ateis.
Baca Juga:Sudjiwo Tedjo Salut Pada Rachmawati, Tak Bicara Buruk Soal Megawati Meski Berseberangan
Sudjiwo Tedjo mengatakan, pernah tidak percaya agama dan Tuhan.
"Aku pernah ga percaya agama, Tuhan waktu kuliah tahun 80an," ujar Sudjiwo Tedjo kepada Habib Ja'far.
Saat itu Sudjiwo Tedjo masih gemar membaca buku-buku filsafat.
"Karena aku lari ke buku-buku filsafat. Baca buku filsafat apa aja," tuturnya.
Lalu di tahun 1994, Sudjiwo Tedjo mendapat kabar duka.
Baca Juga:Reaksi Gus Mus Dapat Kabar Dalang Ki Manteb Sudarsono Meninggal
Ibundanya meninggal dunia. Saat itu Sudjiwo Tedjo masih berada di Jakarta.
Pihak keluarga meminta Sudjiwo Tedjo pulang ke kampung untuk menghadiri pemakaman sang ibu.
Ibunda baru akan dimakamkan ketika Sudjiwo Tedjo sudah tiba di rumah.
Saat proses pemakaman, Sudjiwo Tedjo diminta untuk membaca talqin dan mengumandang azan di liang lahat ibunda.
"Ibuku dimakamkan, disuruh talqin, aku azan," ujar Sudjwo Tedjo.
Momen itulah yang menjadi titik balik Sudjiwo Tedjo.
Menurutnya, ilmu filsafat yang selama ini ia selami tidak pernah mengajarkan tentang cara memakamkan orang.
"Disitu aku, secanggih canggihnya filsafat ga ada yang satu pun yang ngajarin saya kalo ibuku meninggal gimana cara nguburinnya. Itu saja sih, gitu loh," papar Sudjiwo Tedjo.
Bagi Sudjiwo Tedjo itulah pentingnya agama dalam kehidupan.
"Kepraktisan yang ga pernah diajari filsafat," imbuh dia.
Kata Sudjiwo Tedjo, filsafat hanya mengajari cara berpikir tapi tidak mengajarkan bagaimana cara hidup.
Sementara agama katanya mengajarkan manusia bagaimana cara hidup.
Contoh paling gampangnya, kata Sudjiwo Tedjo adalah mengenai pemakaman.
"Paling praktis gimana cara nguburin ibu saya, itu ga ada di filsafat," tutur Sudjiwo Tedjo.