"Saya suka Sigit, ia polisi yang pendiam. Karena diam itu emas," kata Gus Miftah.
Ia pun menjabarkan makna dari diam yang dimaksud yakni lebih banyak kerja dengan memperlihatkan prestasi.
"Diam-diam Djoko Chandra ditangkap, diam-diam kasus penyerangan Anies Baswedan diungkap, diam-diam tersangka kasus BNI, diam-diam juga membuka tabir polisi yang memback up Djoko Chandra," ujar Gus Miftah.
Dalam video berdurasi 1, 52 menit itu, Gus Miftah juga menyebut bahwa komunikasi Listyo Sigit Prabowo juga sangat baik pada kalangan pondok pesantren dan ulama.
Baca Juga:Beri Masukan, Kompolnas Sampaikan Prestasi hingga Kelemahan Komjen Listyo
Saat menjabat Kapolda Banten, Listyo Sigit tidak sungkan datang kalangan pondok pesantren dan ulama. "Saat menjadi Kapolda, Sigit juga silahturahmi pada ponpes dan ulama. Karena itu, ia layak menjadi Kapolri," ungkap Gus Miftah.
Di akhir video ia menekankan agar mereka yang suka berbicara sembarangan hendaknya malu pada dirinya.