Namun, kata dia, bukan berarti Felix Siauw bisa mengintervensi pekerjaan mereka.
"Bahwa Felix Siauw mungkin berteman dgn bbrp kawan yang ikut membuat Nussa, bukan berarti Felix Siauw mengintervensi pekerjaan kami. Visinema sudah 12 tahun bikin film. Saya ga butuh pembelaan lebih jauh. Film2 kami secara historis memberikan gambaran visi dan independensi kami," tulis Angga Dwimas Sasongko.
Menurut Angga Dwimas Sasongko, tuduhan Denny Siregar bahwa Film Nussa adalah bagian dari satu kelompok tertentu, tidak benar dan menyesatkan.
"Tapi saya menghargai bila maksud ini adalah mengingatkan. Hanya saya menuduh dan mengkaitkan Nussa dengan satu kelompok sangat menyesatkan. Nussa dikerjakan banyak orang; dr berbagai suku dan ras, dan dr berbagai pemeluk agama. #NussaUntukSemua deh pokoknya," cuitnya.
Perdebatan soal Film Nussa ini mendapat reaksi dari warganet.
@imanlagi : Gue beneran udah nonton SEMUA episode-nya Nussa yang udah tayang. Bahkan ada yg 2-3 kali. SEMUA. Ngga ada 1 pun yg mengarah ke ekstrimis, fanatis, atau politis. Dan bikin anak gue umur 2.5 tahun ngga mau makan kalau belum doa.
@ditamoechtarr :U pengennya si Nussa pake baju apaan? Kemeja kotak-kotak?
@Muliadi_011 : Fanatik buta apa2 disangkutkan sama politik, kapan lagi ada kartun yg mendidik dan berkualitas tinggi kayak Nussa ini. Atau mungkin belum dapat kursi komisaris jadinya masih semangat serang sana sini