- Kolaborasi lintas sektor kunci sukses Sekolah Garuda
- Sekolah Garuda cetak pemimpin bangsa berstandar internasional
- Sekolah ini terbuka untuk semua siswa berprestasi, mayoritas penerima beasiswa penuh
SuaraLampung.id - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, memastikan program ambisius Sekolah Garuda akan menjadi inkubator bagi talenta-talenta terbaik bangsa.
Kuncinya menurut Stella, adalah adanya kolaborasi lintas sektor yang kuat agar Sekolah Garuda bisa berjalan dengan baik.
"Pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sejumlah perguruan tinggi papan atas seperti ITB sangat krusial," tegas Stella Christie usai meninjau lokasi calon Sekolah Garuda di Lampung Selatan, Rabu (22/10/2025).
Ia menambahkan bahwa sinergi ini penting untuk memastikan desain arsitektur dan kurikulum sekolah ini relevan dan berstandar internasional.
Program nasional unggulan ini dirancang untuk mencetak calon pemimpin masa depan dengan sistem pendidikan inklusif.
Bayangkan, fasilitas berkelas internasional, kurikulum yang diperkaya arahan Presiden dan riset akademik, serta persiapan sejak jenjang SMP untuk bersaing di panggung global.
"Kami sangat berkesinambungan dengan universitas. Presiden sangat menginginkan agar Indonesia menembus dunia, dan Sekolah Garuda adalah langkah nyata ke arah itu," jelas Stella.
Setelah Lampung Selatan, ia akan melanjutkan kunjungan ke Pringsewu dan Unila, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawal proyek ini.
Jangan salah, Sekolah Garuda ini bukan hanya untuk kalangan tertentu. Stella Christie menegaskan, sekolah ini terbuka lebar bagi seluruh siswa berprestasi, terutama mereka yang kurang mampu.
Baca Juga: Pemprov Lampung Tambah 1.000 Hektare Kawasan Industri Tanjung Bintang
"Sekitar 80 persen siswa akan menerima beasiswa penuh, tidak hanya selama di Sekolah Garuda, tapi juga saat melanjutkan ke universitas terbaik dunia," ungkapnya.
Sebuah kesempatan emas yang akan mengubah masa depan ribuan anak bangsa. "Kami ingin siswa dari berbagai daerah bisa membaur dan tumbuh menjadi pemimpin. Karena itu, Sekolah Garuda justru dibangun di luar Jawa, di daerah-daerah yang membutuhkan," tambahnya.
Saat ini, pembangunan empat lokasi Sekolah Garuda sudah memasuki tahap arsitektural dan ditargetkan rampung pada Juni 2026. Total akan ada 20 kabupaten yang memiliki Sekolah Garuda.
"Persaingannya terbuka dan berbasis peringkat. Saya mengunjungi langsung setiap lokasi. Sampai saat ini, saya sudah ke 21 provinsi dan 47 universitas," papar Stella.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam menjaring calon siswa terbaik, terutama dari keluarga prasejahtera.
"Sekolah ini kita bangun untuk masyarakat. Fasilitasnya juga bisa diakses masyarakat, seperti olahraga dan perpustakaan. Bahkan jalan di area sekolah tetap bisa digunakan warga sekitar," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Gubernur Mirza Soroti Lulusan SMA Lampung Cuma 20 Persen yang Kuliah, Ada Apa?
-
Lokasi Sekolah Garuda di Lampung Selatan: Pemandangan Indah Jadi Pertimbangan
-
Cengkih Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif, Balai Karantina Lampung Buka Suara
-
Perkuat Likuiditas, BRI Dukung Pembiayaan UMKM dari Dana Pemerintah
-
Cengkeh Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif Cesium-137, Bagaimana Nasib Petani dan Ekspor?