Wakos Reza Gautama
Sabtu, 20 September 2025 | 22:30 WIB
Ilustrasi Bandara Gatot Subroto, Way Kanan. Dishub Way Kanan gandeng Unila kaji pemanfaatan Bandara Gatot Subroto. [Dok dephub]
Baca 10 detik
  • Dishub Way Kanan gandeng Unila kaji pemanfaatan Bandara Gatot Subroto sebagai bandara komersial
  • Berbagai kendala operasional dihadapi Bandara Gatot Subroto seperti seperti keterbatasan maskapai
  • Bandara Gatot Subroto diharapkan menjadi pintu gerbang pembangunan Martapura, Baturaja, Way Kanan

SuaraLampung.id - Bandara Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan yang kini sebagai bandara komersial berpotensi mendongkrak ekonomi daerah.

Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Perhubungan Way Kanan menjalin kolaborasi dengan Universitas Lampung (Unila) mengkaji hal tersebut.

Sinergi ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi konkret bagi optimalisasi fungsi dan peran Bandara Gatot Subroto.

Dr. Dedy Yuliawan, akademisi Unila, mengungkapkan bahwa kajian ini berfokus pada evaluasi mendalam dan optimalisasi penggunaan kembali Bandara Gatot Subroto.

"Upaya ini diawali dengan diskusi dan observasi lanjutan terhadap data hasil evaluasi," jelas Dedy dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Hasil awal kajian ini telah membuahkan beberapa rekomendasi penting, salah satunya adalah mengkomunikasikan informasi awal kepada para pemangku kepentingan terkait mengenai hasil evaluasi yang menunjukkan penggunaan bandara yang belum optimal.

Ini diharapkan menjadi dasar kuat untuk melanjutkan dan meningkatkan fungsi bandara, serta mendorong komitmen lima wilayah terdekat untuk secara aktif memanfaatkan Bandara Gatot Subroto sebagai bandara komersial.

Tak hanya berdasar data teknis, kajian ini juga merangkum aspirasi masyarakat sebagai pengguna dan calon pengguna bandara. Berbagai kendala operasional, seperti keterbatasan maskapai yang tersedia, menjadi sorotan utama yang harus segera diatasi.

"Unila siap mendukung Pemkab Way Kanan dalam menghasilkan rekomendasi strategis yang bersifat berkelanjutan untuk pengembangan Bandara Gatot Subroto," tegas Dedy Yuliawan.

Baca Juga: 9 Profesor Baru Unila: Inovasi dari Pertanian Masa Depan Hingga Teknologi Cerdas

Harapannya, bandara ini benar-benar bisa memberi dampak positif bagi konektivitas, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Prof. Ayi Ahadiat menegaskan komitmen Unila untuk terus mendukung pemerintah daerah dalam menghadirkan solusi berbasis riset dan kajian akademik. Baginya, optimalisasi Bandara Gatot Subroto bukan sekadar proyek, melainkan visi besar.

"Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan memperkuat konektivitas pengembangan Bandara Gatot Subroto, agar benar-benar menjadi pintu gerbang Rajawali Muda adalah gerakan membangun Martapura, Baturaja, Way Kanan, dan daerah lainnya," pungkas Prof. Ayi.

Load More