Wakos Reza Gautama
Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:41 WIB
Ilustrasi pembunuhan di gudang Bulog Lampung terungkap. [unsplash]

SuaraLampung.id - Gudang Perum Bulog di Campang Raya, Bandar Lampung, yang seharusnya menjadi simbol ketahanan pangan dan denyut kehidupan, mendadak beku oleh tragedi berdarah.

Di balik dinding kokoh yang menyimpan cadangan beras negara, sebuah kisah asmara yang telah dirajut selama dua tahun berakhir dengan cara paling sadis pada Senin (4/8/2025) malam.

Lumbung pangan itu menjadi saksi bisu saat MR, seorang buruh asal Rawajitu Utara, Mesuji, dengan gelap mata menghabisi nyawa kekasihnya, Siska, seorang janda dengan dua anak asal Panjang, Bandar Lampung.

Api cemburu yang membakar akal sehat mengubah mess pekerja yang sederhana menjadi lokasi pembunuhan keji.

Hubungan yang tadinya diharapkan menjadi pelabuhan terakhir bagi keduanya, justru karam oleh sebuah kecurigaan.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay, membeberkan kronologi yang memicu malam nahas tersebut. Peristiwa ini bermula saat korban menemui tersangka, yang berada di mess di Gudang Bulog Lampung.

"Kemudian keduanya awalnya mengobrol santai di dalam mess, namun dalam obrolan tersebut, tersangka sempat menanyakan korban yang berboncengan menggunakan sepeda motor dengan lelaki lain," kata Alfret Jacob Tilukay saat ekspos di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (5/8/2025) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Pertanyaan itu menjadi pemicu ledakan emosi. Siska, sang korban, mencoba meredam dengan sebuah alasan. "Saat itu, korban beralasan hal tersebut dilakukan karena korban merasa kedinginan," lanjut Kapolresta.

Namun, jawaban yang mungkin dianggap sepele itu justru menjadi bensin yang menyiram api amarah MR. Seketika, obrolan santai berubah menjadi cekcok mulut hebat yang berujung pada hilangnya nyawa Siska.

Baca Juga: Telan Dana Rp 12 M, Gedung 10 Lantai Khusus Penyakit Dalam di RSUD Dadi Tjokrodipo Dibangun

Lamaran Ditolak, Nyawa Melayang

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, menggali lebih dalam motif yang menyelimuti tragedi ini. Ternyata, kecurigaan MR bukanlah tanpa sebab.

"Ini karena pelaku sempat mempergoki korban berboncengan motor dengan laki-laki lain, sehingga pelaku terbakar api cemburu. Lalu dia minta bertemu di mess, korban sempat adu mulut hingga terjadi pembunuhan," ungkap Kompol Faria Arista.

Fakta baru yang terungkap menunjukkan betapa dalamnya perasaan MR terhadap Siska. Hubungan antara duda dan janda ini bukan sekadar main-main. MR, sang buruh perantau, menaruh harapan besar pada Siska untuk membangun masa depan bersama. Namun, keseriusannya menemui jalan buntu.

"Dari pemeriksaan, mereka ini statusnya duda dan janda, mereka ini sudah menjalin hubungan pacaran sejak lama, dimana pelaku ini serius dengan korban," ujar Kompol Faria.

Keseriusan itu dibuktikan dengan sebuah lamaran. "Namun saat serius itu, korban lalu diajak menikah, namun menolak dan belum mau menikah. Lalu pelaku tidak terima melihat korban bersama pria lain, sehingga terjadi aksi pembunuhan ini."

Load More