Pada pesta Sekura terdapat dua aspek Topeng yang dipakai yakni Sekura Kamak dan Sekura Betik. Sekura Kamak biasanya ditandai dengan topeng menyeramkan dan membawa pepohonan. Hal ini melambangkan nafsu, angkara murka, dan kejahatan.
Sementara itu Sekura Betik ditandai dengan penampilan yang rapih dan sopan karena hal ini melambangkan kebaikan. Filosofinya adalah keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan, yang selalu berpasangan dalam kehidupan.
Pesta Sekura Cakak Buah bertahan hingga kini di Lampung Barat karena adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk merawat kebudayaan nenek moyang tersebut serta kepekaan masyarakat adat atas warisan para leluhur.
Di zaman yang syarat akan perkembangan modern, memang tidak mudah untuk merawat kebudayaan asli daerah. Terlebih banyak anak-anak di Lampung Barat juga yang beranjak ke kota baik untuk pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Namun begitu, masyarakat Liwa tetap ada dan hadir untuk merayakan pesta Sekura yang harus dijaga. Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus dalam sejumlah kesempatan pun meminta masyarakat untuk melestarikan budaya Pesta Sekura Cakak Buah yang biasa dilaksanakan setiap awal Syawal usai Hari Raya Idul Fitri hingga H+8 Lebaran itu.
Sekura merupakan tradisi unik yang hanya dimiliki oleh Kabupaten Lampung Barat. Tidak semua daerah memiliki budaya seperti ini, sehingga harus ditanamkan rasa bangga atas warisan leluhur ini agar tradisi Sekura tetap terjaga, berada dan penuh nilai-nilai luhur.
Sekura bukan hanya pesta rakyat, lebih dari itu, kegiatan ini mengajarkan tentang gotong-royong dan kebersamaan antar-masyarakat yang menjadi dasar untuk membangun Lampung Barat menjadi kabupaten yang lebih baik lagi.
Oleh karena itu, pesta Sekura yang telah dikenal banyak orang baik dalam negeri maupun luar negeri, tidak sampai dicedrai dengan menggunakan pakaian yang kurang sopan dan hal negatif lainnya.
Terus menjaga dan melestarikan adat budaya ini dengan memunculkan nilai-nilai positif di dalamnya, sehingga Lampung Barat diharapkan akan terus dikenang orang sebagai daerah budaya. (ANTARA)
Baca Juga: Layanan Perbankan RAFI 2025 dari BRI Pastikan Nasabah Nyaman Bertransaksi Saat Libur Panjang
Berita Terkait
-
Layanan Perbankan RAFI 2025 dari BRI Pastikan Nasabah Nyaman Bertransaksi Saat Libur Panjang
-
Harga Cabai Meroket Jelang Lebaran! Satgas Pangan Lampung Turun Tangan
-
Kapan Hari Raya Idul Fitri 2025? Ini Prediksi Ilmuwan Itera
-
6 Asosiasi Perusahaan di Pelabuhan Panjang Tolak Pembatasan Angkutan Barang Selama Mudik
-
Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Lampung Barat, Imbauan Darurat Dikeluarkan
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok
-
Cek Fakta: Video Klaim Nelayan Indonesia Ditangkap Tentara Malaysia, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Bansos Akhir Tahun Rp50 Juta dari Presiden Prabowo, Benarkah?
-
Detik Terakhir Pemuda Asal Jambi Loncat dari Kapal, Hilang Terseret Arus di Laut Lampung