Bandar Lampung Kembali Dikepung Banjir, Sejumlah Warga Mengungsi

SuaraLampung.id - Banjir kembali menerjang Kota Bandar Lampung, Jumat (21/2/2025). Sejumlah daerah langganan banjir kembali tergenang air akibat hujan deras.

Di Jalan Pisang, Gang Garuda, Kelurahan Pasir Gintung, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, air menggenang setinggi dada orang dewasa.

Sejumlah sepeda motor mogok saat melintas di belakang UIN Raden Intan, Sukarame, karena ketinggian air mencapai selutut orang dewasa.

Dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com, sejumlah Kawasan di Kecamatan Kedaton juga tak luput dari terjangan banjir.

Baca Juga: Kesan Eva Dwiana Dilantik Bersama Ratusan Kepala Daerah Lain oleh Prabowo

"Mohon kiranya bagi warga yang akan melintas di daerah Sidodadi, Jalan Onta, Sukamenanti hingga Rumah Sakit Abdul Moeloek dan sekitarnya untuk dapat dihindari terlebih dahulu, karena khawatir terjebak banjir. Di Jalan Badak dan sekitarnya saat ini banjir sudah selutut orang dewasa," informasi yang beredar di media sosial.

Banjir juga kembali merendam permukiman warga di Kecamatan Rajabasa. Ratusan rumah di Nunyai Dalam Kelurahan Rajabasa, sejak pukul 23.00 WIB tampak terendam banjir.

Banjir serupa kembali menerjang Perumahan Glora Persada, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, seperti tahun lalu, tepatnya 24 Februari 2024. Luapan air Sungai Way Kandis mulai merendam permukiman warga di sekitar Puskesmas Kelurahan pukul 23.00 WIB.

Kemudian, mulai pukul 01.00 air menggenangi beberapa blok seperti Blok A1 dan Blok F1 RT 12 Lingkungan 2. "Hingga pukul 02.00 WIB, air sudah menggenangi rumah warga di Blok A1, mulai dari rumah Pak Sudirman hingga rumah Pak Amiruddin Sormin," kata Ketua RT 12, Haryono.

Hingga berita ini diunggah, air belum surut. Sejumlah warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, setelah terlebih dahulu mengevakuasi barang-barang.

Baca Juga: Harapan Warga Bandar Lampung untuk Eva-Deddy: Tolong Atasi Banjir

Banjir di Perumahan Glora Persada ini Kembali berulang, dengan ketinggian yang sama seperti pada 24 Februari 2024 dan pada 4 April 2024. Air berasal dari Sungai Way Kandis yang meluap karena ketinggiannya melebihi talud.

Belum ada keterangan resmi dari Pemkot Bandar Lampung terkait jumlah titik banjir dan upaya pertolongan kepada korban banjir Juga belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.