SuaraLampung.id - Seorang wanita asal Bandar Lampung bernama Dewi menjadi korban penipuan jasa pembuatan kolam renang dengan teknologi canggih.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol M. Hendrik Aprilianto, mengatakan, pelaku penipuan berinisial JS, warga Jakarta.
"Tersangka sudah kami tangkap berdasarkan laporan korban Dewi yang menderita kerugian Rp227 juta," ujar Hendrik, Jumat (8/11/2024).
Kasus ini bermula dari iklan di Instagram yang muncul pada 18 Maret 2022. Di iklan itu pelaku JS menawarkan jasa pembuatan kolam renang dengan teknologi khusus.
Baca Juga: Berawal dari Laporan Judi, Polisi Ringkus Pria Bersenpi Rakitan di Bengkel Campang Raya
Dalam materi iklan, JS mengklaim kolam renang buatannya akan memiliki air yang sangat jernih tanpa menggunakan kaporit atau garam, bahkan aman untuk diminum langsung.
“Teknologi yang ditawarkan, bernama Advanced Oxidation Process (AOP), diklaim menghasilkan potensi oksidasi tiga kali lebih tinggi daripada klorin biasa dengan menggabungkan ozon dan ultraviolet,” Jelas Hendrik.
Dewi yang melihat iklan itu Instagram tertarik. Ia menghubungi JS dan tercapai kesepakatan untuk membuat kolam renang di rumahnya.
Begitu proyek pembuatan kolam renang selesai, ternyata hasilnya jauh dari yang apa dipromosikan JS lewat Instagram. Kolam renang Dewi berlumut dan berwarna hijau.
JS lalu berupaya menjernihkan air menggunakan cairan kimia bernama "Viper Pool". Ini tidak sesuai dengan janjinya yang bakal menggunakan teknologi tanpa bahan kimia tambahan.
Baca Juga: Bandar Lampung Bangun Tugu Pagoda & Al-Quran, Ini Tanggapan Warga Telukbetung
Merasa tertipu, DW melaporkan JS ke Polresta Bandar Lampung pada 26 Maret 2023. Berdasarkan laporan itulah, polisi menangkap JS.
“JS beralasan bahwa kegagalan teknologi AOP disebabkan oleh perbedaan kontur tanah dan pH air di Lampung,” ujar Hendrik.
Menurut Hendrik, tersangka JS mengklaim bahwa kolam renang yang dibangunnya di Jakarta dan Banten tidak mengalami kendala serupa.
Atas perbuaatnnya, tersangka JS dijerat pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan penipuan, dengan ancaman hukuman penjara antara 4 hingga 5 tahun.
Kasus ini juga terdapat pelanggaran Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, terkait iklan yang menyesatkan dan kegagalan dalam memenuhi janji layanan.
Berita Terkait
-
Dana Pinjol KoinWorks Rp365 Miliar Dibawa Kabur Borrower, Investor Resah
-
Daftar Harga Konten Eksklusif Selebgram, Pendapatan Fuji Tertinggi Meski Terbilang Murah
-
Angelina Sondakh Ogah Telepon Reza Artamevia usai Diduga Terjerat Penipuan Berlian: Berat Banget...
-
Menkomdigi Ungkap Perempuan Adalah Korban Penipuan dan Pornografi Terbanyak di Medsos
-
Reza Artamevia Ngaku Punya Berlian Rp 150 Miliar Saat Dituding Menipu, Feni Rose: Aku Bingung!
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Seniman Lampung Berprestasi Bakal Diganjar Anugerah Seni 2024
-
Distribusi Logistik Pilkada Bandar Lampung Dimulai H-3 Pemungutan Suara
-
IKM Lampung Didorong Tangkap Peluang Emas Pariwisata Pasca Pandemi
-
Komplotan Asal Lampung Utara Kuras ATM hingga Rp 2 Miliar Modal Tusuk Gigi
-
Jalan Tertutup Longsor di Lemong Pesisir Barat, Polisi & Warga Kerja Bakti