SuaraLampung.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesisir Barat menyiapkan 22 tukang ojek untuk mendistribusikan logistik Pilkada 2024 ke daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Ketua KPU Pesisir Barat, Marlini mengatakan untuk pendistribusian logistik ke wilayah 3T membutuhkan kendaraan khusus, karena lokasinya yang jauh dan jalur yang terjal.
"Untuk pengiriman ke wilayah 3T itu kita memakai jasa ojek motor, satu kendaraan mengangkut satu kotak surat suara," kata dia, Rabu (6/11/2024).
Menurut Marlini, daerah 3T di Pesisir Barat yakni Desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading, yang berada di wilayah Kecamatan Bengkunat. Di empat desa ini terdapat sekitar 5.500 pemilih.
"Di sana ada empat desa jadi total tempat pemungutan suara (TPS) itu ada 11 TPS, satu TPS dua kotak suara jadi totalnya ada 22 kotak suara yang akan diangkut 22 ojek," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya tidak hanya menggunakan ojek motor yang sudah dimodifikasi untuk membawa kotak suara saja, tapi juga menyediakan gerobak sapi untuk mengangkut logistik agar bisa sampai di 11 TPS di empat desa tersebut.
Oleh karena itu, dalam pendistribusian logistik ke daerah terisolir ini membutuhkan konsentrasi yang cukup kuat untuk mensukseskan pilkada damai di daerah 3T.
Meski ada kendala, khususnya di Pesisir Barat yang sulit dijangkau transportasi, pihaknya memastikan distribusi logistik bisa diselesaikan tepat waktu sebelum pencoblosan pada tanggal 27 November 2024.
Siapkan Perahu
Baca Juga: 1.592 Pengawas TPS Siap Kawal Pilkada Lampung Selatan 2024
KPU Pesisir Barat juga menyiapkan perahu khusus untuk mengantisipasi cuaca buruk saat pengiriman logistik pemilihan kepala daerah (Pilkada) ke Pulau Pisang.
"Untuk kendala yang serius tidak ada, cuman kita akan mengantisipasi aja untuk pengiriman logistik ke Pulau Pisang," kata Marlini.
Ia mengatakan, untuk pengiriman logistik ke Pulau Pisang, memang berbeda, distribusinya harus menggunakan perahu nelayan.
Menurutnya, dengan pendistribusian lebih awal, dia berharap, saat pelaksanaan pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024 kebutuhan logistik Pilkada sudah tersedia.
"Biasanya kalau cuaca buruk, seperti hujan dan ombak besar ada kendala sedikit saat menepikan perahu kapal laut pembawa logistik, tapi insya Allah semua aman dan terkendali," katanya.
Marlini menjelaskan, dalam pendistribusian logistik ke daerah kepulauan ini membutuhkan konsentrasi yang cukup kuat untuk menyukseskan Pilkada damai di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
1.592 Pengawas TPS Siap Kawal Pilkada Lampung Selatan 2024
-
Terbukti Lakukan Tindak Pidana Pilkada, Ini Hukuman Qomaru Zaman
-
Kampanye Resmi Minim, Bawaslu Lampung Curiga Ada Kampanye Terselubung
-
Harus Diubah, Format Debat Pilkada 2024 di Lampung hanya Formalitas
-
Jual Jasa Seks via WhatsApp, Muncikari di Pesisir Barat Ringkus Polisi
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok
-
Cek Fakta: Video Klaim Nelayan Indonesia Ditangkap Tentara Malaysia, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Bansos Akhir Tahun Rp50 Juta dari Presiden Prabowo, Benarkah?
-
Detik Terakhir Pemuda Asal Jambi Loncat dari Kapal, Hilang Terseret Arus di Laut Lampung