SuaraLampung.id - Format debat kandidat Pilkada Gubernur dan Bupati/Walikota di Lampung pada Pilkada 2024 yang digelar KPU dinilai tidak tepat.
Dosen Tata Negara Universitas Lampung, Muhtadi, menyoroti audiens yang hadir pada debat kandidat Pilkada 2024 di Lampung.
Dia menilai, audiens yang hadir hanya para pendukung calon adalah keliru. Seharusnya menurut Muhtadi, yang hadir itu terkait dengan tema yang diperdebatkan.
"Kalau temanya kesehatan hadirkanlah audiens paramedis, seperti dokter, perawat, dan bidan, agar apa yang disampaikan bisa dikritisi langsung oleh audiens," kata Muhtadi pada acara diskusi dan koordinasi antar stakeholder mitra Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertema 'Evaluasi Paruh Waktu Tahapan Kampanye pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024' di DRaja's Resto, Bandar Lampung, Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Cegah HIV/AIDS, Polisi & Puskesmas Razia Tempat Hiburan di Bandar Lampung
Dia mengakui, elektabilitas calon lebih banyak dipengaruhi kampanye dialogis langsung ke masyarakat. Melihat kondisi itu, kata Muhtadi, format debat kandidat harus diubah, agar tak terkesan sebagai kampanye semata.
Muhtadi juga menilai belum ada bukti bahwa debat kandidat pilkada di Lampung berpengaruh pada elektabilitas calon kepala daerah, karena selama ini tak pernah ada survei sebelum dan sesudah debat.
Menurut Muhtadi, sebelum debat kandidat harusnya digelar survei elektabilitas calon. Kemudian, pasca survei juga digelar survei untuk mengetahui respon publik terhadap debat kandidat. Dengan demikian, kata dia, dapat diketahui dampak survei terhadap debat kandidat.
"Dengan adanya survei calon kepala daerah pun akan total mengeluarkan ide dan gagasannya, sehingga bisa memengaruhi pemilih untuk memilih atau tidak," kata Muhtadi dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Pada diskusi yang dipandu moderator Juwendra Asdiansyah itu, juga terungkap, tingginnya harapan masyarakat akan terjadi perdebatan dalam ide dan gagasan, karena acaranya dibalut dengan kata debat.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Keracunan di SDN 1 Durian Payung, IDI Lampung Sarankan Hal Ini
"Ini yang membuat ekspektasi masyarakat jadi tinggi, karena disebut debat. Tapi pada kenyataannya yang terjadi cuma pemaparan visi misi," kata Juwendra.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Cegah HIV/AIDS, Polisi & Puskesmas Razia Tempat Hiburan di Bandar Lampung
-
Belajar dari Kasus Keracunan di SDN 1 Durian Payung, IDI Lampung Sarankan Hal Ini
-
"Bebas Korupsi! Misi Utama Cagub-Cawagub Lampung di Debat Pilkada
-
Pilu, Gadis ABG Ini Jadi Korban Rudapaksa Sejak SD
-
Gadis 18 Tahun Dipaksa Layani 4 Pria Hidung Belang Sebulan, 2 Muncikari di Lampung Utara Diciduk
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
Terkini
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini, Cek Nilainya Ratusan Ribu Rupiah
-
Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia
-
Desa BRILiaN Hargobinangun di Lereng Merapi: Hasil Inovasi UMKM Bersama BRI
-
Di Antara Kabut Batu Tegi: Petani, Konservasi, dan Jalan Panjang Menuju Harmoni
-
Warga Lampung Wajib Tahu! Masuk SMA/SMK Kini Pakai SPMB, Ini 4 Jalur Pendaftarannya