Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 25 Oktober 2024 | 17:09 WIB
Ilustrasi karhutla di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Analis BPBD Lampung kasih solusi tangani karhutla di TNWK. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sering sekali terjadi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, saat musim kemarau. 

Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat memberikan solusi untuk mencegah karhutla di TNWK.

Ia mengatakan, peningkatan pengawasan titik api oleh desa penyangga dapat mencegah terjadinya karhutla di TNWK.

"Kejadian karhutla di TNWK ini wilayahnya cukup luas, maka perlu pengawasan lebih sebab biasa kendalanya saat area yang terbakar sudah besar baru terlihat karena wilayahnya luas," ujar Wahyu Hidayat, Jumat (25/10/2024).

Baca Juga: Siaga Karhutla! 15 Pusdalops Disiagakan di Lampung

Ia mengatakan penanganan karhutla membutuhkan kinerja yang sangat keras, karena lokasinya yang sangat luas sehingga sulit dijangkau.

"Penanganan kebakaran hutan dan lahan ini tidak sederhana karena lokasinya sulit dijangkau, dan penanganan konvensional sangat sulit. Jadi memang yang terbaik adalah langkah preventif dengan memanfaatkan dan mengaktifkan desa penyangga di sekitar Taman Nasional Way Kambas," katanya.

Wahyu menjelaskan peranan desa penyangga di sekitar Taman Nasional Way Kambas tersebut dapat membantu dalam melakukan pengawasan titik panas ataupun api di sekitar kawasan tersebut.

"Beberapa waktu lalu pernah ada kerja sama yang dilakukan dengan perguruan tinggi di Lampung, mereka punya beberapa desa dampingan yang berfungsi sebagai desa penyangga dan mereka melakukan pengawasan titik panas disana," tambahnya.

Wahyu melanjutkan selain meningkatkan pengawasan terhadap titik panas oleh desa penyangga, perlu pula dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya mitigasi terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga: Waspada Karhutla! BMKG Pantau Titik Panas di 5 Kabupaten di Lampung

Menurut dia, di semua daerah ada potensi terpapar kemarau yang bisa terjadi kebakaran hutan dan lahan juga sebagai dampaknya.

"Serta beberapa tempat jadi lebih rentan karena luasan kawasan dan pernah terjadi kejadian kebakaran hutan serta lahan. Sehingga kerja sama semua pihak penting sekali dilakukan untuk melakukan langkah mitigasi," ujar dia. (ANTARA)

Load More