SuaraLampung.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyiapkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana di 15 kabupaten dan kota.
Keberadaan Pusdalops ini nantinya untuk merespons cepat potensi bencana serta kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lampung.
Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, potensi karhutla bisa terjadi di mana saja, bukan hanya di lahan gambut.
"Di lahan hutan kering rawan terbakar seperti di Kabupaten Mesuji juga berisiko terjadi karhutla," kata Wahyu Hidayat, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Rebutan Jadi Pengawas Pemilu: 2.500 Orang Serbu Lowongan Bawaslu Bandar Lampung
Ia menjelaskan, saat kemarau panjang berlangsung berpotensi terjadi karhutla, akibat adanya unsur pembentuk kebakaran yakni oksigen, bahan bakar berupa dahan kering, dan sumber panas.
"Oleh karena itu BPBD telah mengantisipasi terjadinya kebakaran dengan beberapa upaya, salah satunya dengan aktifnya pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana yang tersebar di semua kabupaten dan kota. Untuk memberikan serta menerima informasi terkait kebencanaan ataupun kebakaran hutan dan lahan dengan cepat," katanya.
Wahyu mengatakan, selain pemantauan melalui pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana yang tersebar di semua kabupaten dan kota di Provinsi Lampung, pihaknya juga menyediakan petugas piket selama 24 jam di kabupaten.
"Petugas yang berjaga selama 24 jam secara bergantian ini bertugas untuk merespon lebih dini terhadap potensi bencana, terlebih lagi untuk kejadian kebakaran hutan dan lahan saat ada pemicunya walau kecil bisa memicu kebakaran," katanya.
Wahyu mengimbau masyarakat untuk bisa menjaga, serta tidak melakukan aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di tengah berlangsungnya musim kemarau.
Baca Juga: Bejat! Guru Ngaji Cabuli 4 Muridnya di Panjang Bandar Lampung
"Sebenarnya kasus kebakaran ini dimulai dari kecerobohan kita sebagai penyumbang persentase penyebab terbesar. Seperti dengan membuang sampah dengan dibakar, membuang puntung rokok sembarangan, dan ada juga akibat kegiatan ekonomi di sekitar kawasan hutan. Dan yang jarang terjadi akibat sambaran petir tapi ini jadi hazard tersendiri," tambahnya.
Menurut Wahyu, peran masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan sangat dibutuhkan oleh pemerintah, sembari pihaknya melakukan penanggulangan bencana alam lainnya salah satunya kemarau.
"Prinsipnya kemarau ini adalah kerja penanggulangan bencana yang maraton dengan waktu panjang bisa 5-6 bulan, berbeda dengan bencana lain. Kemarau adalah bencana slow onset atau bencana alam yang muncul secara bertahan dari waktu ke waktu tapi cukup panjang. Kita harus menjaga ketahanan karena dampaknya luas dan fasenya panjang, sehingga butuh peran masyarakat agar membantu mencegah adanya bencana sekunder dari kemarau seperti kebakaran," ujarnya.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Lampung, pemetaan potensi kebakaran hutan dan lahan di Lampung yakni dengan total luas lahan ada 3.341.683 hektare, yang memiliki potensi bahaya kebakaran lahan dan hutan dengan kadar rendah ada 1.119.993 hektare, tingkat bahaya sedang seluas 1.116.142 hektare, dan bahaya tinggi ada 1.105.548 hektare. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Siapa Yintho Schroder? Bek Keturunan Lampung 1,97 Meter Punya Tekel Maut, Suksesor Mees Hilgers
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"