SuaraLampung.id - Sejumlah masyarakat menolak rencana pemasangan lampu lalu lintas (traffic light) atau lampu merah di Mal Boemi Kedaton (MBK) Bandar Lampung,
Pengemudi ojek online Sadam yang sering melintasi simpang tiga MBK menilai, keberadaan lampu lalu lintas justru bisa memperparah kemacetan.
"Ini karena jalan di sekitar MBK relatif sempit, terutama pada jam-jam padat. Kalau menurut saya dengan adanya lampu merah malah nambah macet, tapi kalau pemerintah sudah punya kebijakan, kami ikut saja," ujar Sadam dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Hal senada disampaikan Ragil, seorang pengemudi ojek online yang sudah bekerja sejak 2017. Menurutnya, selain volume kendaraan yang meningkat pada jam pulang kantor, keberadaan pusat perbelanjaan jadi biang keladi kemacetan.
"Kemacetan di MBK ini disebabkan banyaknya pusat perbelanjaan dan kendaraan yang keluar dari area parkir. Parkir yang keluar masuk itu bikin macet juga," ungkap Ragil.
Sementara itu, Akbar pengemudi ojek online lainnya mengatakan, pemasangan lampu lalu lintas kurang efisien. Walau begitu ia akan tetap mematuhi kebijakan tersebut jika sudah diberlakukan.
"Pemerintah pasti sudah survei dan diskusi, jadi kalau diputuskan ya ikut saja," sebut Akbar.
Salah satu pedagang di Jalan Teuku Umar, Wawan kurang setuju dengan pemasangan lampu merah jika alasan utamanya untuk mengatasi kemacetan.
Menurutnya, kemacetan di kawasan tersebut sudah cukup lumrah dan lebih lagi terkait dengan aktivitas masyarakat pada jam sibuk, seperti saat berangkat dan pulang kerja atau sekolah.
"Sebenernya yang lebih penting adalah pengaturan lalu lintas oleh petugas. Polisi kadang kurang, tidak selalu ada," kata Wawan.
Kemudian pengguna jalan yang berprofesi sebagai karyawan swasta, Aris juga mengungkapkan ketidaksetujuannya. Menurutnya, pemasangan lampu lalu lintas di pertigaan MBK tidak akan efektif dalam mengurangi kemacetan.
"Justru dengan adanya lampu merah malah tambah macet, apalagi di MBK banyak putaran balik, mungkin lebih baik kalau putaran baliknya dikurangi," saran Aris.
Warga berharap ada solusi yang lebih efektif, seperti pengaturan lalu lintas yang lebih baik oleh petugas atau pengurangan jumlah putaran balik, untuk mengatasi kemacetan yang selama ini menjadi masalah utama di pertigaan MBK.
Sebelumnya, jajaran Satlantas Polresta Bandar Lampung bersama Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan, mengusulkan pemasangan traffic light atau lampu merah di persimpangan pertigaan MBK untuk mengurai kemacetan.
Berita Terkait
-
Janda 4 Anak di Bandar Lampung Banting Tulang Jadi Pengemudi Ojol, Motornya Sempat Raib Digondol Maling
-
Beroperasi Layaknya Diskotik, 3 Tempat Hiburan Malam di Bandar Lampung Disegel
-
HUT ke-79 TNI: Dari Pameran Alutsista Hingga Kuliner, Semua Ada di Lapangan Saburai
-
Macet Parah! Lampu Merah akan Kembali Diaktifkan di Simpang MBK Bandar Lampung
-
Pelajar SD di Bandar Lampung Trauma Usai Dicabuli Penjaga Gedung
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
BRI Luncurkan 8 Langkah Nyata untuk Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
Gelar Consumer Expo 2025, BRI: Komitmen dalam Perluas Akses Kredit Konsumer
-
Pengurus Ponpes di Lampung Tengah Bejat! Santriwati Dicabuli di Dalam Musala
-
Drama Penalti di Lampung! Bhayangkara FC vs PSM Berakhir Imbang, Skema Pelatih Gagal Total?
-
Berkat Dukungan BRI, Gulalibooks Kini Berkembang dan Punya 12 Karyawan