SuaraLampung.id - Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan jalannya Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Lampung.
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin memimpin kegiatan gelar pasukan pengamanan Pilkada Serentak 2024 Operasi Mantap Praja Krakatau 2024, Jumat (23/8/2024).
"Jumlah pasukan yang akan turun dalam pengamanan Pilkada Serentak 2024 yang hari ini juga hadir dalam apel Operasi Mantap Praja Krakatau 2024 ada sebanyak 2.000 orang pasukan, baik dari TNI ataupun Polri," ujar Samsudin.
Ia mengatakan kegiatan apel Operasi Mantap Praja Krakatau pengamanan Pilkada Serentak 2024 tersebut merupakan salah satu bentuk meyakinkan bahwa seluruh jajaran TNI, Polri, pemerintah daerah serta DPRD siap dan solid menyukseskan pilkada di Lampung.
Baca Juga: Penganiayaan Brutal di Pasar Malam Lampung Timur, Kali Ini Korbannya Kru Tong Setan
"Dengan disiapkannya pasukan ini semua bergandengan tangan dalam menjaga pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 bisa sukses, aman, harmonis dan jujur," katanya.
Samsudin menjelaskan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 merupakan momentum penting dalam demokrasi. Sebab dalam kegiatan tersebut masyarakat menyalurkan hak suaranya untuk memilih pemimpin yang akan membawa Provinsi Lampung menuju kemajuan di masa depan.
"Tentu akan ada dinamika dalam pelaksanaan pilkada. Seperti adanya perkembangan partisipasi masyarakat, dan mungkin timbul potensi sengketa yang timbul selama proses yang berlangsung. Ini akan menjadi tantangan yang perlu dihadapi bersama, sehingga perlu waspada dan siap mengamankan persoalan itu," ucap dia.
Menurut Samsudin, kesiapsiagaan pasukan pengamanan sangatlah krusial untuk memastikan tahapan Pilkada Serentak 2024 bisa aman, tertib, lancar dan damai.
"Operasi Mantap Praja Krakatau 2024 bukan hanya sebagai tugas rutin melainkan bentuk panggilan dalam menjaga kedamaian bangsa serta Lampung," tambahnya.
Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Lampung Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada
Samsudin melanjutkan segala tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengamanan harus mencerminkan profesionalisme dalam melindungi serta mengayomi masyarakat.
"Mari kita jaga jangan sampai ada ruang untuk pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab mengganggu ketertiban pelaksanaan pilkada. Melalui tindakan kekerasan, hingga intimidasi yang bisa merusak proses demokrasi di Lampung," ujar dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Dianggap Merusak, Pamdal Bubarkan Massa yang Gelar Aksi Damai Dirikan Tenda di Gedung DPR
-
Mobil Dinas Polri Isi BBM di SPBU Ciceri yang Disegel Kasus Pengoplosan, Ini Kata Polda Banten
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Jurnalis Juwita Diduga Diperkosa Sebelum Dibunuh, Denpomal Masih Tunggu Hasil Tes DNA Sperma
-
Polri dan Proyek Jagung: Lahan Subur atau Ladang Masalah?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini