SuaraLampung.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menjelaskan fenomena suhu dingin yang terjadi belakangan ini.
Menurut BMKG, fenomena suhu dingin di Lampung terjadi karena sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto mengatakan penurunan suhu akibat musim kemarau terjadi di sore hingga malam hari.
"Di mana saat malam hari, tutupan awan sangat minim. Sehingga gelombang panjang radiasi matahari yang dipancarkan kembali oleh bumi tidak mengalami hambatan dan menjadi lebih maksimal. Hal ini mengakibatkan penurunan suhu pada malam hari lebih optimum dibandingkan saat musim hujan," katanya.
Baca Juga: KPU Lampung Sosialisasi Poin Penting Pencalonan Kepala Daerah ke Parpol
Rudi menjelaskan penurunan suhu yang terjadi di Provinsi Lampung tidak terpengaruh dengan adanya fenomena Aphelion maupun Perihelion, melainkan karena adanya perubahan menuju musim kemarau serta puncak musim kemarau.
"Fenomena Aphelion maupun Perihelion merupakan fenomena yang siklusional, berulang terjadi karena pengaruh bentuk orbit bumi mengelilingi matahari yang cenderung oval. Kalau penurunan suhu ini memang karena kemarau," ucap dia.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Lampung di Provinsi Lampung di malam hari ini ada sebagian daerah yang berpotensi mengalami hujan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung Timur, Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Tanggamus, dan Pesisir Barat. Meski menghadapi musim kemarau di provinsi tersebut masih akan tetap mengalami hujan
Suhu udara di wilayah Lampung bagian barat berkisar 18 derajat Celcius hingga 30 derajat Celcius, dan untuk di wilayah lain berkisar 23 derajat Celcius hingga 33 derajat Celcius.
Untuk terjadinya puncak musim kemarau 2024 di Provinsi Lampung diprediksi pada Juli, Agustus, dan Oktober. Di mana yang mengalami puncak musim kemarau di Juli ada di sebagian besar Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang Barat, Waykanan, Lampung Utara, Lampung Barat, Pesisir Barat. Kemudian sebagian kecil area di Kabupaten Tanggamus, Lampung Tengah, serta Tulang Bawang.
Baca Juga: Geger! Penemuan Mayat Wanita Dalam Karung di Ladang Jagung Lampung Timur
Selanjutnya puncak kemarau yang terjadi di Agustus akan terjadi di sebagian besar Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Kota Metro, Bandarlampung, dan di sebagian Pringsewu, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang.
Berita Terkait
-
Potret Kopda Basar Jalani Rekonstruksi Kasus Penembakan 3 Anggota Polri
-
JungleSea Resmi Dibuka di Kalianda Lampung: Perpaduan Keindahan Alam dan Wahana Edukatif Keluarga
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal