SuaraLampung.id - Seorang Peratin (Kepala Desa), Pekon (Desa) Bandar Dalam, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, bernama Rudi Meilano harus ditandu dengan menggunakan sarung dan bambu karena sakit dan membutuhkan pertolongan medis.
Kepala Desa tersebut, ditandu oleh sejumlah warga dengan berjalan kaki sejauh 12 kilometer karena wilayah tersebut tidak memiliki akses jalan roda empat.
Pratin Pekon Way Haru, Dian Setiawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa warga yang digotong tersebut merupakan seorang kepala desa Bandar Dalam yang merupakan tetangga desanya.
"Iya benar, Pratin Bandar Dalam bernama Rudi Meilano yang sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit dan harus mendapatkan perawatan medis," kata dia.
Berdasarkan video amatir dari warga, terlihat masyarakat bergotong royong membantu Rudi agar bisa sampai di tempat fasilitas kesehatan..
Dalam video itu juga terlihat puluhan warga harus melewati jalan tanah dan berlumpur, menyeberangi sungai yang deras, hingga menerjang hantaman ombak pantai yang harus dilewati ketika hendak keluar menuju puskesmas terdekat.
Di Kecamatan Bengkunat terdapat empat desa 3T (tertinggal, terluar, terpencil)), yakni Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading.
Kondisi jalan menuju empat Pekon itu tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda empat karena tidak mempunyai akses jalan.
Akses jalan menuju kampung itu melewati hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Baca Juga: Ombak Maut: Remaja Hilang di Pantai Mandiri Pesisir Barat, Tim SAR Terus Berjuang
Ibu Melahirkan Ditandu
Sebelumnya viral video seorang perempuan yang baru melahirkan ditandu menggunakan sarung dan bambu menuju fasilitas kesehatan karena membutuhkan perawatan medis.
Wanita tersebut, ditandu warga karena wilayah tersebut tidak memiliki akses jalan yang layak dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Berdasarkan video amatir dari warga, terlihat masyarakat bergotong royong membantu Amsiyah agar bisa sampai di tempat fasilitas kesehatan.
Dalam video itu juga, terlihat puluhan warga harus melewati jalan tanah dan berlumpur, menyeberangi sungai yang deras, hingga menerjang hantaman ombak pantai yang harus dilewati ketika hendak ke luar menuju fasilitas kesehatan.
Peristiwa itu terjadi di Pekon (Desa) Way Tyas, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat. Perempuan yang ditandu bernama Amsiyah (32).
Berita Terkait
-
Ombak Maut: Remaja Hilang di Pantai Mandiri Pesisir Barat, Tim SAR Terus Berjuang
-
Harimau Sumatera Berhasil Dievakuasi dari Perangkap di Pesisir Barat
-
Akhirnya Tertangkap! Harimau Pemangsa Ternak Warga di Pesisir Barat Masuk Kandang Jebak
-
Motif Pembacokan Mantan Kades di Lampung Tengah Terungkap
-
Kronologi Tabrakan Maut Vario vs Beat di Pesisir Barat: Korban Tewas di Lokasi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Mantan Kadis PUPR Lampung Timur Tewas di Rutan Usai Minum Minyak Urut yang Dikira Air Zam-zam
-
Pesisir Barat Diterjang Banjir: 90 Rumah Terendam, Ketinggian Air Hingga 3 Meter
-
6 Kecamatan di Pesisir Barat Terendam Banjir Setinggi 3 Meter, Tak Ada Korban Jiwa
-
Skandal MBG Sukabumi: Diskes Balam Temukan Fakta Mengejutkan Penyebab Ratusan Siswa Keracunan
-
Mantan Kadis PUPR Lampung Timur Meninggal di Rutan: Kronologi Sebelum Ajal Menjemput