Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 19 Maret 2024 | 03:05 WIB
Ponpes Minhajut Thullab di Way Jepara, Lampung Timur, kebakaran, Senin (18/3/2024) malam. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Pondok Pesantren Minhajut Thullab di Desa Braja Sakti, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, mengalami kebakaran, Senin (18/3/2024) pukul 20.00.

Prayitno, orang tua santri di Ponpes Minhajut Thullab, mengaku mengetahui peristiwa kebakaran dari informasi yang beredar di media sosial. 

Saat itu Prayitno sedang santai di rumah usai melaksanakan buka puasa. Tiba-tiba ia melihat video di media sosial yang menyebut Ponpes Minhajut Thullab mengalami kebakaran.

Tanpa pikir panjang, Prayitno bergegas menghidupkan sepeda motor menuju lokasi kebakaran yang berjarak 2 kilometer dari rumahnya.

Baca Juga: Gajah Liar Hutan Way Kambas Mengamuk, Petani Desa Muara Jaya Nyaris Tewas

"Saya panik melihat video kebakaran ponpes di medsos. Saya amati pondok tempat anak saya belajar, langsung saya ke lokasi, untuk memastikan," kata pria 44 tahun itu.

Benar saja begitu tiba di lokasi, Prayitno melihat asap bekas kebakaran. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya beberapa pakaian dan peralatan mengaji anak-anak yang habis terbakar.

Nurhalimah, seorang wali santri di ponpes tersebut, juga terlihat bersandar lemas di ruang guru. Nurhalimah merasa panik ketika mendapat kabar pondok anaknya terbakar.

Saat di perjalanan menuju ponpes, perempuan 40 tahun selalu menangis di atas sepeda motor bersama suaminya itu.

"Sudah gak punya hati mas tadi saya terus berpikir kondisi anak saya, Alhamdulillah tiba di lokasi anak-anak termasuk anak saya sedang sembahyang tarawih di masjid yang tidak jauh dari pondok," kata Nurhalimah.

Baca Juga: Nomor Damkar Tidak Bisa Dihubungi, Bengkel Tambal Ban di Panaragan Jaya Ludes Terbakar

Sementara itu pengasuh pondok pesantren Minhajut Thullab Fahimul Fuad menegaskan yang terbakar hanya sebuah gedung asrama anak kelas.VII. Api belum sempat menjalar pada gedung lainnya sudah berhasil dipadamkan.

Dari 170 santri yang ada, 7 santri ada di pondok karena sedang jadwal piket. Sisanya sedang menjalankan salat tarawih di masjid Baiturrahim yang jaraknya tidak lebih dari 100 meter dari pondok.

Jika tidak ada santri yang piket, Fahim memastikan api menjalar di gedung lainnya bahkan bisa membakar puskesmas Way Jepara yang berada di sebelah ponpes.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa hanya beberapa pakaian dan peralatan mengaji anak-anak yang terbakar," kata Fahim.

Selain dibantu masyarakat sekitar, api berhasil dipadamkan oleh 3 unit mobil pemadam milik Pemda Lampung Timur. Terkait penyebab Fahim belum bisa memastikan karena itu ranahnya pihak polisi yang melakukan penyelidikan.

Kontributor : Agus Susanto

Load More