Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 31 Januari 2024 | 15:37 WIB
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Pj Bupati Lampung Barat Nukman mengunjungi kebun kopi arabika di Lampung Barat. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mendukung pengembangan kopi arabika agar bisa menjadi salah satu komoditas unggulan daerah.

Penjabat Bupati Lampung Barat Nukman mengatakan, selama ini budi daya kopi arabika kurang diminati petani di wilayahnya.

"Selama ini dikatakan sebagai kopi padang yang buahnya jarang-jarang, dan Lampung Barat pernah mengalami kegagalan dalam pengembangan kopi jenis ini di tahun 80an akibat adanya serangan antraknose dan nematoda," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah daerah di Lampung Barat, Rabu (31/1/2024).

Nukman berharap keberhasilan seorang petani di Kelurahan/Kecamatan Sekincau membudidayakan kopi arabika dapat mendorong para petani lain di Lampung Barat untuk membudidayakan jenis kopi tersebut.

Baca Juga: Zulhas: Pasar Tematik Wisata Danau Ranau Bisa Tingkatkan Transaksi Perdagangan

Penjabat Bupati Lampung Barat bersama Gubernur Arinal Djunaidi meninjau kebun kopi arabika milik Ahmad Supriyono di Kelurahan Sekincau pada Selasa (30/1/2024).

Ahmad Supriyono, yang dinilai sukses membudidayakan kopi arabika, menyampaikan bahwa dia menerapkan metode tanam pagar dalam penanaman kopi di kebunnya.

"Alhamdulillah pada tahun lalu hasilnya sudah mencapai 3,4 ton dengan luas tanah seperempat hektare. Di tahun ini saya targetkan sampai dengan empat ton," katanya.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan kebanggaannya melihat keberhasilan petani kopi di Lampung Barat tersebut.

"Senang sekali saya kalau melihat kebun kopi kayak gini," kata Gubernur.

Baca Juga: Kawanan Gajah Liar Kembali Merusak Perkebunan Warga di Lampung Barat

"Nanti kalau sudah waktunya panen akan saya coba undang Pak Menteri Perkebunan. Kita akan tunjukkan potensi kopi arabika di Lampung Barat ini, sekaligus kita ajak dia untuk ikut panen, memetik kopinya," katanya. (ANTARA)

Load More