SuaraLampung.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung merespons peristiwa konflik yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.
NU dan Muhammadiyah meminta masyarakat tak terprovokasi perbuatan oknum-oknum yang ingin mengganggu stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Lampung Sudarman mengatakan, akhir-akhir ini banyak ujaran kebencian bertebaran di media sosial seperti konflik di Bitung.
Walau kasus di Bitung skalanya lokal dan kecil, Sudarman mengatakan, tidak menutup kemungkinan bisa membesar jika dibiarkan.
Karena itu, menurut dia, Pimpinan Muhammadiyah dan PWNU tidak ingin konflik di Bitung membesar dan meluas.
Untuk itu, Sudarman mengingatkan umat Islam tidak terpancing oleh konten-konten yang bisa merusak persatuan bangsa.
"Contohnya seperti yang kita saksikan di medsos, ada namanya Putri Bulan, yang mungkin kontennya berpotensi atau mendekati SARA, maka ini harus diantisipasi," kata dia.
Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo mengatakan, pihaknya mengecam tindakan kekerasan di Bitung, Sulawesi Utara.
"Tindakan tersebut tidak hanya mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetapi juga merusak nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang kita junjung tinggi," kata Puji.
Baca Juga: Ekonomi Lampung Diprediksi Meningkat di 2024, Ini Penyebabnya
Kedua, mendukung tindakan preventif pemerintah yang responsif dan efektif agar peristiwa serupa tidak terulang, serta mengapresiasi langkah cepat yang diambil dalam menangani situasi di Bitung, termasuk proses hukum terhadap pelaku, sebagai upaya menjaga stabilitas nasional.
Ketiga NU dan Muhammadiyah Lampung mengajak masyarakat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh perbuatan oknum-oknum yang ingin mengganggu stabilitas dan kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kami menghimbau masyarakat untuk menghindari tindakan main hakim sendiri dan menyerahkan penyelesaian pelanggaran hukum kepada aparat yang berwenang," kata dia.
Terakhir, Puji Raharjo mengajak seluruh elemen masyarakat menciptakan kondisi yang kondusif di tahun politik.
Menurut dia, Di tahun politik ini, masyarakat harus membantu pemerintah menciptakan situasi yang kondusif.
"Hindari provokasi dan penyebaran isu SARA yang dapat mengganggu pesta demokrasi, seperti pemilihan umum, agar dapat berlangsung secara damai, demokratis, dan berdampak positif bagi pembangunan demokrasi kebangsaan," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ekonomi Lampung Diprediksi Meningkat di 2024, Ini Penyebabnya
-
Gandeng Polda Lampung, Bawaslu Awasi Iklan Kampanye Pemilu 2024 di Media Sosial
-
Cegah Polarisasi di Masa Kampanye, Polda Lampung Gencar Patroli Dialogis ke Tokoh-tokoh
-
Warga Sabah Balau Geger Penemuan Dua Jasad Bayi, Salah Satunya Ditemukan sedang Dimakan Anjing
-
Produk Turunan Komoditas Asal Lampung Mulai Dilirik Pasar Ekspor
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Makam Tentara Belanda di Pulau Sebuku Besar Lampung Selatan Akan Dipindahkan
-
Lampung Siapkan 40 Hektare di Kota Baru untuk Kodam Radin Inten
-
Tunggakan PBB Bikin Pusing? Pemkot Bandar Lampung Tawarkan Keringanan
-
4 Fakta Aksi Heroik Raihan, Bocah SD Lampung Selatan Pemanjat Tiang Bendera yang Viral
-
Layanan QLola by BRI Diapresiasi Nasabah, Tumbuh 41%