Di tahun 1684, Belanda telah mendapat hak monopoli perdagangan lada di Lampung, sebagai penggantian ongkos-ongkos biaya perang sewaktu membantu Sultan Haji melawan pasukan-pasukan ayahnya sejak 2 tahun yang lalu.
Pada tahun 1817 di Teluk betung oleh Belanda telah ditempatkan seorang asisten residen. Saat itu masih banyak terjadi gangguan dan perlawanan terhadap usaha- usaha dagang Belanda.
Setahun kemudian pada tahun 1818, Pemerintah Hindia Belanda menganggap untuk lebih baik mengalihkan pemerintahan sipil kepada seorang Penguasa sipil militer (Civielen Militair Gezaghebber) yang ditempatkan di Telukbetung tersebut guna lebih terjaminnya pengamanan.
Tahun 1847 kota Telukbetung dijadikan tempat kedudukan penguasa pemerintahan Belanda. Pada tahun 1850, kota Telukbetung telah dijadikan pusat pemerintahan Belanda untuk daerah Lampung dan di sana didirikan pula redoute berupa bangunan atau benteng-benteng pertahanan.
Dengan Staatsblad No. 70/1873 yang membagi Keresidenan Lampung menjadi 6 afdeeling, maka Telukbetung adalah satu diantara 6 afdeeling itu dengan ibukotanya juga Telukbetung.
Setelah 7 tahun kemudian, lalu diubah melalui Staatsblad No. 88/1880 yang menetapkan bahwa Afdeeling Teluk betung dengan ibukotanya Tanjungkarang.
Kebijaksanaan ini membawa faktor keberuntungan karena 3 tahun kemudian pada tahun 1883 Kota Telukbetung porak poranda tenggelam ditelan gelombang laut besar akibat meletusnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Selanjutnya terhitung sejak tanggal 1 Oktober 1912 dengan Staatsblad No. 1746/1912 Kota Telukbetung dijadikan sebagai ibukota Keresidenan Lampung.
Sedangkan kedudukan kepala Onderafdeeling Telukbetung yang daerahnya cukup luas pula di sekitar Teluk Lampung adalah tetap Tanjungkarang, yakni bagian dari Keresidenan Lampung itu.
Baca Juga: Motor Terbakar di SPBU Antasari, Diduga karena Korsleting
Berita Terkait
-
Motor Terbakar di SPBU Antasari, Diduga karena Korsleting
-
Petugas Lapas Narkotika Bandar Lampung Jalani Tes Urine, Ini Hasilnya
-
Korsleting Listrik, Kebakaran Hanguskan 4 Rumah di Way Lunik Panjang
-
Dua Gudang Logistik Pemilu 2024 di Bandar Lampung Dijaga Ketat 24 Jam
-
4 Fakta Dodhy Kangen Band Diancam saat Tolong Korban Kecelakaan, Pelaku Sudah Ditangkap
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
BRI Luncurkan 8 Langkah Nyata untuk Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
Gelar Consumer Expo 2025, BRI: Komitmen dalam Perluas Akses Kredit Konsumer
-
Pengurus Ponpes di Lampung Tengah Bejat! Santriwati Dicabuli di Dalam Musala
-
Drama Penalti di Lampung! Bhayangkara FC vs PSM Berakhir Imbang, Skema Pelatih Gagal Total?
-
Berkat Dukungan BRI, Gulalibooks Kini Berkembang dan Punya 12 Karyawan