Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 07:05 WIB
Ilustrasi Menara Siger. Pengaruh Banten di Lampung. [Wikipedia]

SuaraLampung.id - Dalam perkembangan masyarakat di Provinsi Lampung, Banten memiliki pengaruh kuat. Masuknya pengaruh Banten di Lampung dimulai oleh Sultan Banten Fatahillah.

Dalam sebuah risalah berjudul "Sejarah Perjuangan Pahlawan Raden Intan" yang ditulis tim penelitian peringatan ke-110 tahun gugurnya Pahlawan Radin Inten di Lampung diterangkan bahwa Fatahillah pernah datang sendiri ke Lampung dan kawin dengan Puteri Sinar Alam, puteri dari Minak Raja Jalan, Ratu dari Keratuan Pugung.

Dari perkawinan inilah lahir seorang putera yang diberi nama Hurairi, yang kelak setelah dewasa dan menunaikan ibadah haji bernama Haji Muhammad Zaka Waliyu'llah Ratu Darah Putih dan bergelar Minak Kelaja Ratu.

Dia inilah pendiri Keratuan Darah Putih yang berpusat di Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan). Ini merupakan cikal bakal dari pejuang terkenal di daerah Lampung Lampung yaitu Radin Inten yang gugur dalam perlawanan menentang Belanda pada tanggal 5 Oktober 1856.

Baca Juga: VO di-DO Usai Kumpul Kebo dengan Oknum Dosen UIN Lampung, Nasibnya Kini Makin Miris

Dalam buku berjudul "Sejarah Daerah Lampung" terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Lampung tahun 1998, disebutkan perkawinan Fatahillah dengan Puteri Sinar Alam adalah perkawinan politis.

Ini karena perkawinan dilaksanakan dalam rangka usaha Fatahillah untuk menarik Lampung ke bawah pengaruh Banten dalam menentang Portugis.

Apa yang sudah dirintis Fatahillah dalam menarik Lampung ke bawah pengaruh Banten kemudian diteruskan secara efektif oleh Sultan Hasanuddin dan para penggantinya.

Salah satu bukti masuknya Banten ke Lampung ditandai adanya penemuan Piagam Tembaga di rumah kerabat Radin Inten di Kampung Kuripan, Kecamatan Penegahan, Kabupaten Lampung Selatan.

Isi Piagam Tembaga itu merupakan perjanjian persahabatan karena piagam ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin dari Banten dan Ratu Darah Putih dari Keratuan Darah Putih (Lampung).

Baca Juga: Ditabrak Truk dari Belakang di Depan Putaran SMAN 5 Bandar Lampung, Wanita Ini Meninggal

Piagam ini dianggap perjanjian persahabatan karena Sultan Hasanuddin dan Ratu Darah Putih adalah putera-putera dari Fatahillah yang berlainan ibu.

Load More