SuaraLampung.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menyiapkan 300 lapak di Pasar SMEP bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang jalan menuju Pasar Pasir Gintung, yakni Jalan Imam Bonjol, Jalan Pisang, dan Jalan Durian.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkot Bandar Lampung Sukarma Wijaya mengatakan penertiban PKL di areal sekitar Pasar Pasir Gintung sebagai upaya dalam mendukung program yang sudah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Saat melakukan kunjungan ke Pasar Pasir Gintung beberapa waktu lalu, Jokowi meminta ada revitalisasi sehingga menjadi pasar berstandar nasional.
"Jadi pasar ini nanti konsepnya semi modern. Untuk mengatakan pasar tersebut semi modern harus didukung akses jalan menuju pasar. Sehingga hasil rapat diputuskan ruas Jalan Imam Bonjol, Jalan Pisang, dan Jalan Durian harus bersih dari pedagang kaki lima," kata dia lagi.
Baca Juga: Relokasi Pedagang Pasar Pasir Gintung Berlangsung Lancar
Menurutnya, hari ini Pemkot Bandar Lampung memaksa memindahkan barang-barang pedagang itu, karena seharusnya hal itu dilakukan sendiri oleh para PKL, sebab mereka telah diberi waktu, namun tetap tidak dilakukan oleh mereka.
"Alhamdulillah mereka tidak ada yang bandel dan menerima direlokasi, karena memang semua sudah sesuai prosedur, bahkan kami sudah memberikan surat pemberitahun ke pedagang," ujarnya.
Sukarma menegaskan bahwa untuk menjaga agar para PKL yang sudah direlokasi tidak kembali lagi ke tiga jalan tersebut, pemkot setempat akan membuat posko pemantauan di sini.
"Nanti ada pengawas gabungan, posko pantau efektif selama satu bulan ke depan, hal ini untuk memastikan tidak ada lagi pedagang kaki lima yang sudah direlokasi kembali ke jalan-jalan," kata dia lagi.
Sukarma menyatakan bahwa pembangunan Pasar Pasir Gintung dijadwalkan berjalan pada awal Oktober 2023, dan direncanakan selesai akhir Desember 2023 diresmikan.
Baca Juga: Wanita Ini Bagikan Momen Tukang Sayur di Jepang, Jualannya Lengkap Bak Supermarket Berjalan
"Jadi nanti fungsi lahan jalan ini akan disesuaikan peruntukannya, kalau untuk parkir ya parkir hal itu agar pedagang nyaman dan konsumen juga enak tidak acak-acakan. Jadi kan kalau konsepnya pasar metropolis seharusnyan menyesuaikan, jangan kita menuju pasar metropolis tapi masih acak-acakan, kan tidak cocok," kata Sukarma.
Berita Terkait
-
Pedagang Pasar Khawatir Omzet Bisa Anjlok Gegara Kebijakan Kemasan Rokok Polos
-
Kurma Laris Manis di Pasar Tanah Abang, Harga Mulai Rp40.000/kg
-
Menko Zulhas Dianggap Gagal Total MinyaKita Disunat, Pedagang Pasar Murka dan Tuntut Pertanggungjawaban
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Menjerit ke Prabowo, Pedagang Pasar Protes Aturan Kemasan Rokok Polos
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Kronologi Begal Motor di Lampung Tengah: Korban Kehabisan Bensin, Dibuntuti, Ditodong
-
Ini Titik Rekayasa Lalu Lintas dari Bandar Lampung Menuju Pantai di Pesawaran
-
Arus Balik Lebaran 2025 Mulai Padat! Strategi Delay System Disiapkan di Pelabuhan Bakauheni
-
Rayakan Idul Fitri dengan Tinju dan Tendangan, Pria Ini Aniaya Pacar di Lampung Tengah
-
Waspada! Buaya Muncul di Pantai Lampung Selatan Saat Libur Lebaran