SuaraLampung.id - Sejumlah warga membubarkan ibadah di Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Bandar Lampung pada Minggu (19/2/2023) lalu. Warga merasa keberatan adanya bangunan gereja di lokasi tersebut.
Mantan ketua RT 12 Yamin mengatakan sejak menjadi Ketua RT, lokasi GKKD bukan lokasi untuk tempat ibadah atau gereja.
"Sepengetahuan saya, lokasi itu hanya bangunan rumah tidak untuk gereja atau tempat ibadah," kata Yamin saat diwawancarai di rumahnya, Senin (20/2/2023).
Sejak dia diangkat sebagai ketua RT pada tahun 2005 hingga digantikan Ketua RT bernama Iwan tahun 2007, di lokasi itu sempat ada keributan karena dijadikan tempat ibadah dan tidak ada persetujuan dari warga setempat.
"Waktu ketua RT-nya pak Iwan sempat ribut karena di lokasi rumah itu dijadikan tempat untuk ibadah dan sudah selesai dengan ditutup. Sekarang saya enggak tahu lagi,"jelasnya.
Yamin sendiri tidak mengetahui masalah itu setelah pergantian ketua RT dari Iwan kepada ketua RT Wawan yang sampai sekarang masih menjabat sebagai ketua RT 12.
"Pak RT Wawan, enggak ada di rumah tadi di bawa polisi, kalau dia ada di rumah bisa ditanya langsung apa permasalahan sebenarnya dan saya juga baru tahu ini, ada masalah itu," bebernya.
Sementara RT 01, Arba'i mengatakan bahwa lokasi tersebut tidak ada persetujuan dari warga untuk dijadikan tempat ibadah.
"Saya ikut rapat tahun lalu, kita dibohongin bahwa lokasi itu dikumpul tanda untuk persetujuan tempat pemilu presiden dan ternyata untuk tempat ibadah maka warga tidak setuju dan ada perjanjian tertulis tidak ada persetujuan dari warga," ujarnya.
Baca Juga: Ketua RT Paksa Ibadah di Gereja Lampung Dihentikan, Ayang: Sikap Barbar, Tangkap dan Adili!
Sementara itu, Ketua Lingkungan II, Suparman juga mengatakan bahwa lokasi itu tidak diizinkan untuk tempat ibadah hanya bangunan rumah.
"Sudah ada perjanjian bahwa lokasi itu tidak boleh dibangun gereja dan semua juga sudah tahu sampai Polda. Dulu waktu ketua RT-nya Iwan, sempat ada keributan karena lokasi itu dijadikan tempat ibadah dan tanda tangan saya, ketua RT Iwan dipalsukan sampai saya dipanggil Polda," ujar mantan Wakapolsek Teluk Betung Selatan itu.
Sementara itu Camat Rajabasa Hendry Satria Jaya mengatakan bahwa lokasi itu secara tertulis tidak mengantongi izin untuk tempat ibadah.
"Saya kan baru menjabat sebagai camat di sini. Informasinya, lokasi ini hanya ada izin bangunan tempat tinggal. Ini yang jadi permasalahannya ada bangunan, tempat ibadah dan baru diurus izinya," ujarnya.
Kontributor : Ahmad Amri
Berita Terkait
-
Ketua RT Paksa Ibadah di Gereja Lampung Dihentikan, Ayang: Sikap Barbar, Tangkap dan Adili!
-
Kesaksian Jemaat GKKD saat Pembubaran Ibadah: Pendeta Dicekik Massa Ancam Las Gerbang Gereja
-
Viral Pembubaran Ibadah di Gereja Kristen Kemah Daud GKKD Lampung oleh Oknum Warga
-
Pasutri Jual Keponakan ke Pria Hidung Belang karena Terdesak Ekonomi
-
3 Rekomendasi Pantai di Bandar Lampung yang Asyik untuk Tempat Bersantai
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Viral Video Diduga Napi Lapas Kotabumi Pesta Sabu, Kanwil Ditjenpas Turun Tangan
-
Inflasi Lampung Naik! Harga Bawang Merah dan Emas Perhiasan Jadi Penyebab Utama?
-
Spasojevic: Lawan PSM di Lampung, Ujian Berat yang Harus Menang
-
Skenario Maut Terungkap: Detik-Detik Pegawai Koperasi Dieksekusi dengan Cara Sadis di Natar
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Pemutihan Pajak Kendaraan Lampung Diperpanjang Hingga Akhir Oktober