Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 18 Oktober 2022 | 08:05 WIB
Ilustrasi prostitusi. Prostitusi terselubung di perdesaan Lampung Timur. [Istimewa]

"Kalau semua tutup saya mau tutup tapi kalau hanya saya yang tutup saya tidak mau tutup," kata perempuan berperawakan kurus itu.

Sementara itu, seorang pengunjung berinisial S, mengakui lokalisasi di rumah Er nyaman untuk minum minum dan bermain perempuan.

Kata pria yang tidak mau di sebut identitas lengkapnya, di rumah Er hanya menikmati minuman keras tidak tidur bersama perempuan.

Namun kata dia, kalau ingin tidur bersama perempuan penghibur harus mengeluarkan uang Rp500 ribu. Rinciannya Rp400 ribu untuk tarif pekerja seks komersial dan Rp100 ribu untuk sewa kamar.

Baca Juga: Razia Prostitusi, Dinsos Makassar Amankan 33 Orang: Rata-Rata Remaja dan Mahasiswa

"Kalau hanya minum ya bayar minumnya aja. Kalau bir Rp60 ribu, kalau vigour Rp100 ribu," kata S.

Camat Labuhan Maringgai Agustinus mengaku belum mengetahui keberadaan lokalisasi tersebut.

Namun jika benar ada terutama di tengah pedesaan, Agustinus akan berupaya semaksimal mungkin untuk menutup usaha tersebut.

"Segera saya koordinasikan dengan pamong desanya, akan kami tutup total jika benar ada ini merusak merusak mental anak anak remaja, dan juga orang dewasa," Tegas Agustinus saat dimintai keterangan soal lokalisasi di Desa Srigading.

Polisi Cek Lokasi

Baca Juga: Mahasiswa Terjaring Razia Prostitusi Dinas Sosial Kota Makassar di Penginapan

Sementara Wakapolres Lampung Timur Kompol Sugandi menegaskan semua jenis usaha yang menjadi penyakit masyarakat akan ditutup total.

Load More