Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 26 Agustus 2022 | 06:00 WIB
Ilustrasi organ intim perempuan. Dokter sarankan wanita jangan cukur habis rambut di area kemaluan. [Shutterstock]

SuaraLampung.id - Orang-orang khususnya wanita disarankan tidak mencukur habis rambut pada organ genital atau kemaluan demi menghindari masalah.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)  mengatakan, rambut di kemaluan yang sering dianggap sepele memiliki manfaat.

"Rambut (di area kemaluan) jangan dikerok, diwaxing supaya bersih kayak bayi, tetapi secara baik gunting sisakan 0,5 cm," ujar dia dalam kegiatan Ladies Talk “Stress Berlebih Ganggu Area Kewanitaanmu!” di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Menurut Tofan, hal ini demi menghindari timbulnya gatal saat rambut baru tumbuh. Rasa gatal ini terkadang memicu seseorang untuk menggaruk, padahal dia belum mencuci tangannya.

Baca Juga: Heboh! Tegur Wanita Gara-gara Terima Tamu Tengah Malam, Kades di Tegal Malah Dilaporkan ke Polisi

Mengutip Medical News Today dan Healthline, menggaruk area yang gatal justru dapat memperburuk rasa gatal karena dianggap mengiritasi ujung saraf di area yang Anda garuk.

Terkait fungsi, rambut di organ genital diketahui memiliki beberapa manfaat perlindungan antara lain mencegah kotoran memasuki vagina, dapat berfungsi sebagai semacam bantalan untuk melindungi terhadap gesekan saat berhubungan intim dan penutup untuk menjaga organ tetap hangat.

Selain soal rambut, Tofan juga menyarankan orang-orang menjaga kebersihan organ genital. Khusus untuk wanita, area vulva termasuk yang boleh dibersihkan menggunakan air dan sabun tetapi tidak dilakukan setiap hari.

"Vulva harus cucinya pakai sabun, jangan air saja. Tetapi tidak dilakukan setiap hari, setiap saat. Justru kalau kita melakukannya setiap saat atau rutin, itu menyebabkan inflamasi atau radang vulvitis (radang di vulva)," kata dia.

Tofan juga mengingatkan cara membersihkan organ genital dari depan ke belakang dan bukan sebaliknya dari belakang ke depan. Dia menyarankan penggunaan bidet yang arahnya dari depan ke belakang.

Baca Juga: Mereka Memang Selalu Beda, Ini Dia Bentuk Payudara yang Disukai Pria dan Wanita Jepang

"Saya kok enggak setuju ya dengan (bidet) yang disiram dari belakang, itu akan memicu satu percikan, mikroorganisme patogen, dari anus ke depan. Padahal kita mengajarkan, bagaimana cara membasuh organ genital eksternal kita dari depan ke belakang," demikian pesan dia. (ANTARA)

Load More