Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 19 Juli 2022 | 08:10 WIB
Ilustrasi Pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-Yong (tengah. Kritik Shin Tae-yong untuk klub di Liga Indonesia. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]

SuaraLampung.id - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong blak-blakan bicara mengenai kesulitannya mendapatkan striker bermutu di Indonesia. 

Menurut Shin Tae-yong, masalah paling besar di Liga Indonesia adalah mencari seorang stopper dan striker lokal. 

Selama ini, kata Shin Tae-yong, posisi stopper dan striker di klub Liga Indonesia lebih banyak diisi pemain-pemain asing. 

Untuk menghasilkan striker hebat, Shin Tae-yong mengatakan harus dimulai dari pembinaan usia dini.

Baca Juga: Daftar Penerima Penghargaan Piala Presiden 2022 dan 4 Berita Bola Terkini

"Tetapi sampai saat ini tidak bisa dibuatnya (striker hebat)" ujar Shin Tae-yong dikutip dari YouTube Sport77 Official.

Selain susahnya mencari striker, Shin Tae-yong memaparkan alasannya selalu mengganti pemain di posisi striker. Ini karena strategi yang ia terapkan memang tanpa penyerang utama.

"Saya selalu ingin pemain depan atau penyerang harus lebih banyak melakukan pergerakan dan lari daripada pemain-pemain lawan. Ini baru bisa meningkatkan kemungkinan tim bisa menang," ujarnya.

Menurut Shin, strateginya yang membuat striker lebih banyak berlari agar para pemain yang malas tidak bisa masuk di timnas.

"Saya lebih memilih pemain yang mau mengorbankan dirinya meskipun kurang kemampuannya.Jadi saya bisa melihat siapa yang berjuang untuk itu. Sampai saat ini pun tidak ada penyerang yang tetap dimainkan," papar pelatih asal Korea Selatan ini.

Baca Juga: Jumpa Timnas Indonesia Lagi di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, Vietnam Ketakutan

"Jadi saya juga sebenarnya salah satu pelatih yang suka dengan gaya tanpa striker ini," imbuh dia.

Untuk ke depannya, Shin menyarankan liga harus membuat striker yang baik agar di timnas banyak striker yang bisa membuat gol banyak.

Shin juga memberi masukan agar penyerang lokal bisa bersaing dengan pemain asing. Salah satunya adalah dengan memakai penyerang lokal sejak di tim muda. 

Memang, kata Shin, pelatih merasakan tekanan untuk membuat prestasi yang baik di klub tapi harus ada juga penyerang lokal satu atau dua baru bisa dipilih untuk timnas.

"Dan di timnas harus menunjukkan yang terbaik agar bisa bersaing dengan yang lain," ujarnya.

Shin Tae-yong juga menyayangkan langkah klub di Liga Indonesia yang tidak menjadikan pemain yang dia pilih di timnas sebagai starter.

"Sebenarnya tidak boleh ada budaya seperti itu dan juga harus dihilangkan. Baru nantinya penyerang-penyerang lokal bisa bersaing dengan pemain-pemain asing," ujar Shin Tae-yong.

Load More