Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 24 Mei 2022 | 10:47 WIB
Ilustrasi pencurian mobil. Mobil Nissan Juke dibawa kabur calon pembeli. [Shutterstock]

SuaraLampung.id - Waspada pencurian mobil dengan modus berpura-pura ingin membeli mobil yang anda jual. Ini terjadi terhadap seorang warga Lampung Utara bernama Fananda (29).

Mobil Nissan Juke warna hitam BE 1397 KV miliknya dibawa kabur oleh seorang yang berpura-pura sebagai pembeli mobil pada Sabtu (22/5/2022) lalu.

Awalnya Nanda menjual mobil Nissan Juke lewat media sosial. Pelaku yang mengaku bernama Bayu menelepon Nanda menanyakan perihal penjualan mobil tersebut.

"Kejadian hilangnya itu sekitar jam 18.15 Wib, jadi siang nya itu Bayu ini menelpon saya minta liat kondisi mobil lewat video, cuma enggak saya bales," ungkap Nanda, Selasa (24/5/2022) dikutip dari saibumi.com--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Marak PMK, RPH di Bandar Lampung Jamin Kesehatan Hewannya

Lebih lanjut pemuda asal Kotabumi, Lampung Utara itu pun menuturkan akhirnya dirinya pun membalas dan memberikan informasi terkait mobil yang Nanda jual.

"Karena sudah saling menghubungi, dia minta untuk bertemu di Bandar Lampung sehingga say langsung meluncur ke Bandar Lampung untuk COD. Waktu udah sampai di Bandar Lampung kita janjian dan saya sharelock ke dia. Nah, jam 5 sorean si Bayu itu datang naik mobil Yaris warna hitam," jelasnya.

Selanjutnya setelah beberapa saat bertemu dirumah Nanda Kelurahan Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung dengan pelaku, dia berpamitan untuk menjemput Pamannya.

"Si Bayu ini bilang, yang mau beli mobilnya itu pamannya, akhirnya datenglah Bayu ini sama pamannya. Pamannya ini bilang kalau namanya Hanafi," tukas Nanda.

Setelah terjadi obrolan seputar mobil yang akan dijual oleh Nanda, pelaku Bayu lantas meminta STNK guna melakukan pengecekan keabsahan mobil Nissan Juke itu.

Baca Juga: Mobil Truk Tabrak Motor di Bypass Soekarno Hatta, Satu Orang Tewas

Namun, sesuatu yang janggal pun dirasakan oleh Nanda. Pasalnya, saat Bayu mengecek keaslian STNK, Hanafi justru terus menerus mengajak Nanda berbicara. Nanda pun mau tak mau menimpali obrolan itu tanpa menaruh kecurigaan.

"Hanafi itu ngajak saya ngobrol banyak yang dibahas dari mulai nego harga, lalu kaki-kaki mobil yang berbunyi," bebernya.

Tak berselang lama, karena Nanda fokus dengan obrolan Hanafi pun, mobil pun dibawa oleh pelaku Bayu.

"Kok dibawa pergi kearah bawah saya kaget wah saya bingung karena gak ya ada yang dampingi," tuturnya.

Setelah beberapa saat mobil itu dibawa pelaku, Nanda pun mulai gusar. Pasalnya, mobil kesayangannya itu tak kunjung kembali.

"Hanafi ini bilang, kalau cuma test drive aja," bebernya.

Akhirnya Nanda menghubungi Bayu, namun tanpa jawaban.

"Saya hubungi enggak aktif, akhirnya saya pun mencoba amanin kunci mobil Yaris yang dibawa oleh si Bayu tadi, saat saya ngambil kunci itu. Hanafi itu berusaha kabur ke arah bawah. Saya kejer, ngapain kamu lari," ujar Nanda.

Karena Bayu tak kunjung kembali, Nanda pun memanggil Rukun Tetangga (RT) serta Bhabinkamtibmas pasalnya dirumanya masih ada Hanafi yang datang bersama pelaku.

Saat dimintai keterangan Hanafi mengaku bahwa ia disuruh Bayu untuk berpura-pura menjadi pamannya.

"Waktu polisinya datang Hanafi ini ngakunya kenal Bayu waktu hari Jumat dan ngajak untuk ngecek mobil di Wayhalim dan dikasih uang Rp 50ribu," ujarnya.

Kemudian, Hanafi bersama barang bukti berupa Mobil Yaris warna hitam dengan nomor polisi yang telah dipalsukan dibawa ke Polsek Kemiling untuk di proses lebih lanjut.

"Nah, jadi mobil yaris itu saya enggak tau apakah hasil kejahatan atau rentalan. Jadi saya bawa aja ke polsek," pungkas Nanda.

Load More