Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Mohammad Fadil Djailani
Selasa, 26 April 2022 | 13:12 WIB
Pedagang bahan pokok di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (8/12).

SuaraLampung.id - Hari Raya Idul Fitri 1433 H tinggal tersisa beberapa hari lagi, namun nyaris semua harga bahan pokok naik hingga 25 persen.

Menurut catatan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) kenaikan harga hingga 25 persen tidak hanya terjadi di komoditas minyak goreng dan daging saja.

"Hampir semua komoditas naik,  tidak hanya gula, bawang merah, minyak goreng dan daging," kata Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib kepada suara.com, Selasa (25/4/2022).

Dari catatan IKAPI, harga bawang putih, buah buahan, tepung terigu hingga cabai sudah naik sejak fase kedua Ramadhan, yang biasanya kenaikan terjadi seminggu sebelum Idul Fitri.

Baca Juga: Rakyat Makin Terjepit, Jelang Lebaran Harga Bahan Pokok Meroket

Untuk diketahui harga minyak goreng curah saat ini dibandrol Rp20 ribu per liter. Kemudian bawang merah Rp45 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp38 ribu per kilogram.

Untuk harga bawang putih juga naik jadi Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram. Disusul harga daging ayam jadi Rp40 ribu per ekor dari sebelumnya Rp 35.500 per ekor.

Kemudian, telur menjadi Rp25,800 per kilogram dari sebelumnya Rp24 ribu per kilogram, harga gula pasir Rp15 ribu yang sebelumnya Rp14 ribu, daging sapi Rp150 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 145 ribu per kilogram.

"Demi menyambut ramadhan, masyarakat akan berbondong bondong membeli barang belanjaan dan untuk persiapan idul fitri masyarakat juga akan mempersiapkan barang belanjaan sebelum pergi mudik lebaran," kata dia.

Lebih lanjut, IKAPPI berharap pemerintah membantu distribusi pangan sampai ke pasar. Sehingga, komoditas tersebut tersedia di pasar.

Baca Juga: Pemkot Bandung Klaim Stok Bahan Pokok Aman Jelang Lebaran

"Hal ini kami meminta kepada pemerintah, khususnya minyak goreng, daging sapi dan gula pasir dapat membanjiri pasar. sehingga harga beberapa komuditas tersebut dapat ditekan dan tidak mengalami kelangkaan di pasar tradisional," katanya. 

Load More