Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 05 April 2022 | 17:15 WIB
Ilustrasi Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un. [ANTARA/Reuters/Jorge Silva/as]

Pernyataan itu menunjukkan bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan publik Korut untuk kemungkinan adanya perubahan dalam hubungan antar-Korea setelah Yoon mulai bertugas pada Mei, kata Lee.

Delegasi Yoon berada di Washington pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat AS, yang menegaskan lagi komitmen mereka untuk membela Korsel, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa.

Dalam pernyataan pada Selasa, Kim mengatakan Pyongyang menentang perang dan tidak memandang Korsel sebagai musuh bebuyutannya.

"Tapi jika Korea Selatan, untuk alasan apa pun–apakah karena salah penilaian atau tidak–memilih aksi militer seperti 'serangan mendahului' seperti yang digembar-gemborkan oleh (Suh Wook), situasinya akan berubah," kata Kim. "Jika seperti itu, Korea Selatan sendiri akan menjadi target."

Baca Juga: Mengaku Tak Ingin Perang, Korut Akan Gunakan Nuklir jika Diserang Korsel Duluan

Jika militer Korsel melanggar wilayah Korut, mereka akan menghadapi "bencana mengerikan tak terbayangkan" dan kekuatan tempur nuklir Utara akan pasti menjalankan tugasnya, kata dia.

Dia juga mengatakan bahwa Selatan dapat menghindari hal itu terjadi dengan menghapus "lamunan fantastik" tentang serangan mendahului ke negara nuklir itu. (ANTARA)

Load More