Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 05 April 2022 | 17:15 WIB
Ilustrasi Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un. [ANTARA/Reuters/Jorge Silva/as]

SuaraLampung.id - Pejabat senior Korea Utara (Korut) Kim Yo Jong menyatakan negaranya siap menggunakan senjata nuklir jika Korea Selatan menyerang lebih dulu. 

Pada prinsipnya, kata adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un itu, Korut tidak ingin berperang. Namun jika diserang, negaranya akan  balik menyerang. 

Pernyataan Kim Yo Jong dinilai oleh pengamat sebagai peringatan kepada presiden baru Korsel yang konservatif.

Kim Yo Jong mengatakan adalah "kesalahan sangat besar" bagi menteri pertahanan Korsel yang membuat pernyataan baru-baru ini tentang serangan ke Utara, demikian kantor berita negara KCNA melaporkan.

Baca Juga: Mengaku Tak Ingin Perang, Korut Akan Gunakan Nuklir jika Diserang Korsel Duluan

Menhan Suh Wook pada Jumat mengatakan militer Korsel memiliki beragam rudal dengan jangkauan, akurasi dan kekuatan yang telah ditingkatkan secara signifikan, dengan "kemampuan menembak secara akurat dan cepat sasaran apa pun di Korea Utara."

Kedua Korea telah meningkatkan unjuk kekuatan militer masing-masing setelah Korut menguji coba sejumlah rudal canggih tahun ini.

Para pejabat Korsel dan AS khawatir Korut sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir yang pertama sejak 2017 di tengah jalan buntu perundingan damai kedua seteru.

Kim dan pejabat Korut lain mengeluarkan pernyataan pada Minggu yang mengutuk pernyataan Suh dan memperingatkan bahwa Pyongyang akan menghancurkan target-target penting di Seoul jika Selatan melakukan "aksi militer berbahaya" seperti serangan mendahului.

Kecaman Kim tampaknya lebih ditujukan kepada presiden Korsel terpilih Yoon Suk-yeol, yang telah menyerukan pertahanan lebih kuat terhadap ancaman Korut, kata Rachel Minyoung Lee, analis di 38 North yang berbasis di AS dan memantau perkembangan Korut.

Baca Juga: Holy Night: Kelompok Manusia Berkemampuan Khusus Pemburu Pemuja Setan

"Komentar 'serangan mendahului' Yoon menjadi berita utama beberapa bulan lalu, dan Pyongyang memakai pernyataan Suh untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Korea Selatan berikutnya," kata dia.

Load More