SuaraLampung.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mempermudah seleksi masuk Satuan Tugas (Satgas) Perdamaian Dunia atau yang populer dengan sebutan Kontingen Garuda.
Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin dan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Marsma TNI Benedictus Benny sebagaimana disiarkan kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang dipantau di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta panitia seleksi Kontingen Garuda untuk menghapus beberapa syarat, antara lain tes kesegaran jasmani, kemampuan berbahasa Inggris, kemahiran menggunakan komputer, kemampuan mengemudi, dan tes kesehatan jiwa.
"Jadi, kesegaran jasmani itu tidak ada (dihapus dari syarat, red.), tidak perlu ada kesehatan. Yang perlu saja. Tidak usah Bahasa Inggris juga," kata Andika ke jajarannya.
Ia menyampaikan Bahasa Inggris tidak terlalu mendesak apalagi untuk keperluan penjagaan dan pelatihan.
"(Contohnya) saat saya mau latihan dengan (prajurit) asing, tidak ada tes Bahasa Inggris, kecuali pejabat tertentu saja. Yang lain tidak perlu. (Jika syarat Bahasa Inggris diterapkan) kalau begitu akhirnya yang ke sana yang bisa Bahasa Inggris saja. Jangan, tidak boleh," tegas Andika.
Panglima TNI juga menginstruksikan jajarannya untuk mengubah komposisi jumlah personel Kontingen Garuda yang diberangkatkan ke daerah konflik.
"Saya ingin jumlah yang diperlukan di sana sesuai dengan kondisi di sana sehingga kita tahu yang harus dari batalyon berapa," ujar Andika memerintahkan jajarannya.
Indonesia telah mengirim pasukan perdamaian yang disebut sebagai Kontingen Garuda/Pasukan Garuda untuk bertugas di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1957.
Baca Juga: Tingkatkan Profesionalisme, TNI AD Gelar Latihan Perang di AWR Lumajang
Mesir jadi tujuan utama Kontingen Garuda I pada 1957. Kemudian, Indonesia lanjut mengirim pasukan perdamaian ke Kongo, Vietnam, kawasan Timur Tengah/Asia Barat, Iran, Irak, Namibia, Kuwait, Kamboja, Somalia, Bosnia Herzegovina pada 1993, Georgia, Mozambik, Filipina, Tajikistan, Sierra Leone, Liberia, Sudan, Lebanon, dan Nepal.
Per Januari 2020, ada lebih dari 2.000 anggota Kontingen Garuda, yang terdiri atas prajurit TNI, anggota Polri, dan kelompok sipil yang diberangkatkan ke daerah konflik di luar negeri untuk membantu misi pasukan perdamaian PBB. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Misteri Mayat Berjaket Merah di Natar Terjawab: Pegawai Koperasi Dijerat Tali Lalu Dibuang
-
Pelarian Mafia Tanah Akhirnya Tamat, Diciduk Tim Tabur Saat Sembunyi di Jati Agung
-
BRI Torehkan Laba Rp26,53 Triliun, Bukti Penguatan Fundamental dan Strategi Tepat
-
Misteri Mayat Berjaket Merah Terapung di Sungai Natar, Posisi Tangan Terlipat Jadi Sorotan
-
Ketua & Bendahara KONI Lampung Tengah Tilep Dana Pembinaan Atlet Rp1,14 Miliar