SuaraLampung.id - Sebanyak 1.920 unit karang buatan atau artificial reef di laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna meningkatkan populasi ikan dan hasil tangkapan ikan nelayan daerah itu.
"Pada tahun ini, kita menargetkan akan menenggelamkan 1.920 karang buatan di 11 titik perairan Bangka Belitung," kata Sekretaris Perusahaan Timah Abdullah Umar Baswedan di Pangkalpinang, Minggu.
Penenggelaman 1.920 unit karang buatan ini melibatkan kelompok nelayan tradisional akan dilaksanakan di perairan Pulau Panjang, Karang Rulak, Rambak, Perairan Tuing, Pulau Putri, Tanjung Melala, Malang Gantang, Tanjung Ular, Karang Aji, Pulau Pelepas dan Tanjung Kubu.
"Untuk reklamasi laut ini, kita melibatkan kelompok nelayan sekitar untuk membuat karang buatan hingga penenggelaman dan perawatannya, sehingga karang buatan ini bisa menjadi tempat ikan berkembang biak," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Diharap Tak Tergesa-gesa Tetapkan Status Endemi, IDI Lampung Sarankan Hal Ini
Timah melaksanakan proses penambangan berkelanjutan, aspek lingkungan dan pengelolaan lahan bekas tambang menjadi salah satu prioritas perusahaan.
"Reklamasi ini merupakan amanat regulasi dan Timah melaksanakan tanggung jawab pengelolaan lingkungan dengan melakukan penataan lahan bekas tambang di darat dan laut dengan melibatkan serta memberdayakan masyarakat," katanya.
Program pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam beberapa skema, seperti di Belitung perusahaan bekerja sama dengan BUMDes untuk melakukan reklamasi bekas tambang.
Dengan masyarakat juga misalnya masyarakat menyediakan bibit tanaman perusahaan menggandeng gapoktan, sehingga reklamasi ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Sebagai perusahaan pertambangan, kami menyadari adanya perubahan bentang alam, untuk itu perusahaan konsisten melakukan reklamasi dan menjaga keanekaragaman hayati. Dalam proses produksi perusahaan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk meminimalisasi dampak operasional," ujarnya. (ANTARA)
Baca Juga: Miris! Siswi SMP di Bandar Lampung Disetubuhi Guru di Sekolah, Modus Kerjakan Tugas Bersama
Berita Terkait
-
Rektor Unmuh Sebut 15 Persen Mahasiswa Babel Kesulitan Bayar Kuliah, Pertanda Ekonomi Makin Sulit?
-
SPKLU Babel Bertambah, Fasilitas Home Charging Dipermudah
-
1.452,6 Ton Total Stok Minyak Goreng Kepulauan Babel, Jamin Harga Stabil saat Idul Adha 2024
-
Panen Banyak dan Waktu Tanam Singkat Jadi Pertimbangan Kabupaten Belitung Pilih Varietas Padi
-
Dukung Branding Wisata Belitung: Penyebutan Bandara dan Tambah Jadwal Penerbangan
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Efisiensi Anggaran, Bagaimana Nasib Pemeliharaan Irigasi di Lampung?
-
Polisi Bentuk Tim Khusus Kejar 2 DPO Pembunuhan Sadis di Metro
-
Karyawan di Pringsewu Bawa Kabur Uang Perusahaan Rp17,8 Juta Dipakai Untuk Ini
-
Heboh Penjarahan 1.400 Durian di Jalinsum Way Kanan, Begini Akhir Kisahnya
-
Operasi Keselamatan Krakatau 2025: 11 Ribu Lebih Pelanggar Terjaring di Lampung