Gunakan Drone
Gagal menggunakan metode harpun, Tim penyelamat buaya yang terlilit ban bekas dari Balai Konservasi Sumberdaya alam (BKSDA) Sulteng dan NTT serta Polairud Polda Sulteng, yang dibantu oleh ahli buaya asal Australia, mencoba menggunakan bantuan drone atau pesawat tanpa awak untuk menyelamatkan buaya berkalung ban.
Kali ini, pesawat tanpa awak tersebut diikat bersama umpan berupa ayam dan pelampung, dan diterbangkan mendekati target.
Umpan ayam tersebut diharapkan dapat dimangsa oleh hewan reptil tersebut. Sehingga, buaya berkalung ban dapat terindentifikasi keberadaannya dengan adanya pelampung yang sebelumnya diikatkan di ban tersebut.
Baca Juga: Kemunculan Buaya di Sungai Kakap Dilaporkan ke BKSDA Kalbar, Tim WRU Pasang Plang Peringatan
''Saya berharap dengan drone itu, umpan dapat dimakan dan pada umpan itu ada pelampung yang nanti kita ikut pakai perahu,'' ungkap Matt Wright ahli buaya asal Australia.
Namun, kali ini cara tim penyelamat dengan menggunakan pesawat tanpa awak, lagi lagi tidak membuahkan hasil. Tim selanjutnya menyusuri kembali Sungai Palu dengan menggunakan perahu karet milik Polairud Polda Sulteng.
''Mudah-mudahan bisa menangkap secepatnya,” kata Matt Wright
Berbagai cara sudah dilakukan, oleh tim penyelamat, dari memasang perangkap di sekitar jembatan II Palu, menyusuri Sungai Palu menggunakan perahu karet, serta memasang jala. Namun, sampai saat ini belum juga membuahkan hasil.
Menurut tim ada beberapa faktor yang menjadi kendala saat proses evakuasi, seperti terlalu luasnya badan sungai, serta faktor ramainya warga Palu yang menyaksikan secara langsung proses evakuasi yang sudah berlangsung hampir sepekan itu. (ANTARA)
Baca Juga: Buaya Raksasa Muncul di Pinggir Sungai Palu, Malah Dibuat Mainan Warga
Berita Terkait
-
Detik-detik Anak 10 Tahun Diterkam Buaya di Depan Mata Keluarga
-
Sering Jadi Andalan dalam Perawatan Kulit, Ini Manfaat Aloe Vera yang Perlu Diketahui
-
CEk FAKTA: Buaya Masuk Rumah saat Banjir di Bekasi
-
Buaya 'Akting' Mirip Orang Tenggelam Buat Cari Mangsa? Ilmuwan Ungkap Fakta Sebaliknya
-
Ngeri! Bocah 5 Tahun Hilang Diterkam Buaya Saat Mandi di Bekas Tambang Timah
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini