Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 08 Februari 2022 | 08:49 WIB
evakuasi buaya berkalung ban. [ANTARA]

Sejumlah pemerhati reptil dan ahli satwa asal luar negeri datang ke Kota Palu untuk melakukan evakuasi namun gagal.

Libatkan Ahli Buaya 

Di tahun 2020, Balai Konservasi Sumberdaya alam (BKSDA) Sulteng dan NTT membentuk tim penyelamat buaya yang melibatkan ahli buaya asal Australia, Matt Wright 

Saat itu Tim nyaris berhasil menangkap hewan reptil tersebut dengan metode Harpun.

Baca Juga: Kemunculan Buaya di Sungai Kakap Dilaporkan ke BKSDA Kalbar, Tim WRU Pasang Plang Peringatan

Dua anggota penyelamat buaya, yakni Oktovianus Sene dan ahli buaya asal Australia Matt Wright sempat mengenai buaya tersebut dengan Harpun, namun si buaya berhasil lepas.

Kemudian, tim kembali mengejar target yang masih membawa pelampung dari tombakan Harpun. Kejar-kejaran antara tim penyelamat dan buaya berkalung banpun terjadi, selama kurang lebih satu jam.

Namun, tim penyelamat kehilangan jejak, saat pelampung tersebut terlepas dari badan target.evakuasi terhadap hewan reptil berkalung ban inipun kembali gagal.

''Kami tidak menyangka banyak pukat pukat nelayan yang tidak dipakai'," terang Haruna, Kepala Satgas penyelamatan buaya berkalung ban kala itu.

Sementara itu, Matt Wright ahli buaya asal Australia mengungkapkan evakuasi kali ini memang kembali gagal tapi tim dan dirinya tidak akan menyerah untuk menangkap hewan reptil tersebut.

Baca Juga: Buaya Raksasa Muncul di Pinggir Sungai Palu, Malah Dibuat Mainan Warga

''Tidak ada kata capek tim dan saya.kita akan kejar lagi," ungkapnya.

Load More