SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung ingin mengembangkan tambak udang di Dipasena.
Saat ini proses pengembangan tambak udang Dipasena masih dalam proses pembebasan status lahan.
Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi mengatakan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berkomitmen menghidupkan lagi kejayaan tambak Dipasena menjadi sentra udang.
Ia mengatakan, dalam mengembalikan kejayaan Dipasena saat ini pemerintah daerah tengah berupaya mengubah status lahan yang ada.
"Kita sedang berusaha mengubah status lahan hak guna bangunan (HGB) dan hak guna usaha (HGU) yang saat ini belum lepas, jadi pemerintah agak kesulitan untuk membangun di situ," katanya dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, dengan segera terealisasinya perubahan status lahan tersebut diharapkan proses pengembangan dapat berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan perubahan status lahan bisa berjalan dengan lancar, sebab kita sudah bekerja sama kementerian dan P3UW (Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah) Lampung untuk mengembalikan Dipasena sebagai tambak udang terbesar," ucapnya.
Dia melanjutkan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam pengembangan Dipasena ialah dengan memperbaiki sarana prasarana, dan pola produksi.
"Budidaya udang ini tergantung dengan air, sehingga sarana prasarana harus disiapkan lalu pengolahan akan dilakukan secara korporasi dalam satu kawasan serta akan diatur pula mengenai limbahnya," katanya.
Baca Juga: Gubernur Ganjar Tampil Gagah dengan Pakaian Adat Nusantara
Menurutnya, komitmen untuk mengembalikan produksi tambak udang Dipasena itu akan dilakukan bersama masyarakat setempat dan pemangku kepentingan terkait.
"Komitmen untuk mengembangkan ini bukan hanya dari pemerintah tapi dari semua pihak, sebab potensi Dipasena ini sangat besar. Produksinya bisa dua kali lipat dari tambak biasa dan menjadi salah satu penopang kuat perekonomian juga," ucapnya.
Diketahui tambak udang Bumi Dipasena merupakan salah satu tambak potensial di Provinsi Lampung dengan luasan lahan seluas 6.800 hektare, lalu produktivitas tambak udang itu mampu menghasilkan 44,15 ton per hari, dan nilai produksi per tahun dapat mencapai Rp1,08 triliun.
Berdasarkan data terakhir pada Mei 2021 produksi udang di Dipasena mencapai 39,1 ton per hari, dan untuk produksi terbanyak di tahun 2021 ada pada Januari dengan jumlah panen mencapai 55,6 ton per hari dan dapat terus dioptimalkan. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penyelundupan Ribuan Burung Gagal, Dua Pelaku Diamankan
-
Panduan Lengkap: Membuat Infografis Kece Anti Ribet dengan Gemini AI
-
Lampung Bangun Rumah Sakit Hewan Rujukan: Terkendala Dana Berharap DAK
-
Jadikan Foto Anda Lebih Kece: Panduan Mengedit di Gang Artistik dengan Gemini AI
-
BTN Buka Lowongan Kerja Posisi IT QA Department Head: Gaji Menarik