SuaraLampung.id - Kebakaran hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mengakibatkan tiga anggota Polhut dipanggil penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Lampung Timur.
Pemanggilan ketiganya sebagai saksi guna diminta keterangan terkait peristiwa kebakaran kawasan yang dilindungi tersebut.
Tiga Polhut yang di panggil Tipidter, untuk dimintai keterangan yakni, Sapto Handoko, Bambang Sugiharto dan Rustanto, ketiga nya merupakan anggota Polhut yang di tugaskan di, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Bungur.
"Ini terkait kebakaran yang terjadi, Minggu 2 Januari 2022, karena ketiga Polhut tersebut bertugas di wilayah tersebut maka kami panggil sebagai saksi, dengan harapan bisa mengungkap pelaku pembakar hutan," kata Kanit Tipidter Iptu Hendra, Senin (10/1/2022).
SPTN Bungur, hutan Way Kambas dinilai sangat rawan kebakaran. Sebelumnya pada Agustus 2021 juga terjadi kebakaran di wilayah tersebut, namun pelaku berhasil dibekuk.
"Pelaku pembakar hutan pada Agustus itu, yakni Ahmad Suhendra, dan pelaku dijatuhi vonis 4 tahun penjara, subsider 5 bulan," kata Hendra.
Alasan pelaku membakar guna mempermudah perburuan dengan sasaran satwa.
"Harapan saya dengan memeriksa tiga anggota Polhut tersebut, bisa mengungkap dan menangkap pelaku pembakar hutan pada, Minggu 2 Januari 2022 itu," terang Hendra.
Saat diperiksa di hadapan penyidik, salah seorang anggota Polhut bernama Rustanto, mengaku saat kejadian itu tengah menjalankan tugas piket dan adanya kebakaran sekitar pukul 13.30.
Baca Juga: Polda Lampung Didesak Menahan Oknum Kades, Pelaku Pelecehan Seksual
"Saat itu saya di belakang kantor, melihat kepulan asap membumbung, lalu saya menghubungi atasan kami, yakni kepala resort".Kata Rustanto di hadapan penyidik.
Setelah memberi informasi kepada pimpinan, lalu dua anggota Polhut bernama Sapto Handoko dan Bambang Sugiharto menuju lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman lebih dulu, sekaligus melihat kondisi di lokasi kebakaran.
"Jarak tempuh tempat kebakaran dengan kantor kami sekitar 500 meter, tapi karena cuaca panas sehingga sulit untuk memadamkan, dan api padam sekitar pukul 02.00 pagi," terang Rustanto.
Kontributor: Agus Susanto
Tag
Berita Terkait
-
Harga Minyak Goreng Meroket, Pelaku UMKM Siasati Pemasaran
-
Polda Lampung Didesak Menahan Oknum Kades, Pelaku Pelecehan Seksual
-
Viral Kecelakaan Mahasiswi di Jalan Tol, Warganet Bandingkan Tol Sumatera dan Tol Jawa
-
Sedia Payung, Kota Bandarlampung Bakal Diguyur Hujan Hari Ini
-
Ikan Hiu Tutul Terdampar di Pantai Sukaraja, Diduga Akan Melahirkan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS
-
Badan Informasi Geospasial Berikan Penghargaan Bhumandala Award 2025 Kepada Pemkot Metro