Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 24 Desember 2021 | 06:33 WIB
Lokasi Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan, Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021). Gus Yahya dan Said Aqil raih suara terbanyak dalam seleksi calon Ketua Umum PBNU. [Suara.com/Bagaskara]

SuaraLampung.id - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj lolos ke tahap selanjutnya untuk dipilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. 

Gus Yahya dan Said Aqil meraih suara terbanyak dalam proses seleksi calon Ketua Umum PBNU melalui voting yang berlangsung di Gedung Serba Guna Unila, Jumat (24/12/2021) pagi. 

Dalam proses seleksi calon Ketua Umum PBNU, PWNU dan PCNU diminta mengajukan nama-nama calon yang akan dipilih menjadi Ketua Umum PBNU. 

Ada lima nama yang dipilih para muktamirin dalam proses pencalonan. Yaitu Gus Yahya, Said Aqil, As'ad Said Ali, Marzuki Mustamar dan Ramadhan Bayu. 

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih Menjadi Rais Aam PBNU, Siap Mundur sebagai Ketum MUI

Dalam proses pemilhan calon Ketua Umum PBNU ini, Gus Yahya meraih 327 suara, Said Aqil 203 suara, As'ad Said Ali 1 suara, Marzuki Mustamar 2 suara, Ramadhan 1 suara, abstain 1 suara dan 1 suara dinyatakan batal.

Dengan begitu, sesuai tata tertib pemilhan calon Ketua Umum PBNU, Gus Yahya dan Said Aqil yang terpilih sebagai calon Ketua Umum PBNU. 

Mekanisme selanjutnya adalah meminta kesediaan dua orang itu untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBNU. Baik Gus Yahya dan Said Aqil menyatakan kesediaannya untuk dipilih sebagai Ketua Umum PBNU. 

"Berdasrkan menghargai suara para muktamirin. Dalam pemilihan itu pasti ada yang menang ada yang kalah. Apapun hasilnya harus diterima dengan legawa. Lanjutkan proses pemilihan," ujar Said Aqil.

Lalu pihak panitia meminta persetujuan dari Rais Aam terpilih KH Miftachul Akhyar mengenai dua nama calon Ketua Umum PBNU.  

Baca Juga: Ini Sikap NU terhadap Orang dengan Kelamin Ganda atau Interseksual

Load More