SuaraLampung.id - Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memilih jalan lain dalam menyelesaikan persoalan keamanan di Papua.
Jenderal Andika Perkasa memilih jalan diplomasi militer dan pendekatan humanis dalam menyelesaikan persoalan di Papua.
Cara Jenderal Andika Perkasa dalam menyelesaikan Papua dengan jalur diplomasi militer ini diungkap Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul K Almasyhari.
Menurut dia, cara diplomasi militer dan pendekatan humanis menyelesaikan persoalan di Papua terungkap saat sang jenderal TNI AD itu menyampaikan visi-misinya sebagai calon panglima TNI dalam uji kelayakan di Komisi I DPR.
"Apa yang akan dilakukan untuk memberikan perubahan persepsi terhadap Indonesia dari masalah-masalah yang selama ini menyangkut Papua, seolah-olah Indonesia ada pada posisi salah. Rupanya bukan kekuatan militeristik yang akan diturunkan namun ingin mengedepankan diplomasi militer," kata Almasyhari, dalam Empat Pilar MPR RI dengan tema "Panglima TNI Baru dan Tantangan Ketahanan NKRI", Senin (8/11/2021) dikutip dari ANTARA.
Ia menjelaskan, Perkasa --alumnus Akademi Militer pada 1987-- memaparkan bahwa tidak pernah menganggap seluruh warga negara Indonesia sebagai "musuh".
Ia katakan, sang jenderal itu tidak mungkin menganggap "musuh" kalau mau menyelesaikan persoalan di Papua secara pertemanan untuk mengurangi distorsi dan tindakan.
Ia senang dengan pernyataan dan komitmen Perkasa, yang memiliki masa dinas aktif tinggal sekitar 13 bulan lagi itu, dalam menyelesaikan persoalan di Papua dengan pendekatan humanis.
"Pertanyaan saya: Apakah Bapak akan terapkan pada semua potensi kerusuhan atau potensi yang buat kerusuhan, (Jenderal Andika menjawab): Ya, saya harus adil terhadap semua. Hal itu yang saya catat secara baik," ujarnya.
Baca Juga: Klasemen Perolehan Medali Peparnas Papua: Tuan Rumah Kokoh di Puncak
Dalam diskusi tersebut, anggota Komisi I DPR, Dave A Fikarno, mengatakan, Perkasa dalam pemaparan visi-misinya sebagai calon panglima TNI banyak memaparkan strategi menyelesaian persoalan di Papua.
Bahkan menurut dia, setengah lebih dari waktu pemaparan visi-misi dan tanya-jawab digunakan untuk memaparkan strategi penyelesaian persoalan di Papua.
"Isu Papua seperti yang kita ketahui harus siap-siap karena akan berlanjut. Persoalan di Papua tidak bisa diserahkan pada satu sektor atau sisi saja, penggunaan militer memang penting dan perlu," katanya.
Hal itu menurut dia karena masih ada ancaman dan serangan secara militer yang terus terjadi, berarti masih ada yang memasok senjata, peluru, dan dana bagi kelompok teroris di Papua.
Menurut dia, salah satu kebijakan Jenderal Andika kedepan adalah menurunkan prajurit pada pengisian pos-pos militer seperti Kodam, Koramil, dan Kodim, serta akan disiapkan Satuan Tugas.
"Itu baru TNI AD, belum dari pangkalan-pangkalan laut dan udara karena masih banyak kekosongan. Jadi penambahan prajurit di sana bukan berarti otomatis hanya penebalan pasukan untuk memerangi rakyat namun kebutuhan itu masih banyak yang kosong," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Tes DNA akan Ungkap Identitas Tentara Belanda yang Terkubur di Pulau Sebuku, Lampung Selatan
-
Transaksi QRIS Lampung Tembus 6,8 Juta Kali, Ratusan Ribu UMKM Kini 'Melek' Cashless
-
Bocah Pemanjat Tiang Bendera di Lampung Selatan Diundang DPR, Ini Janji Mereka untuk Raihan
-
Berlagak Koboi Bawa Senpi Rakitan, Pemuda Ini Dibekuk Polisi di Panjang
-
Raih 3 Penghargaan Internasional Euromoney 2025, BRI Catat Rekor Baru