Bambang mengira, ERU abai atau memang alat pendeteksi keberadaan gajah liar rusak sehingga tidak sigap, dan masyarakat menjadi korban.
"Peristiwa memilukan yang ketiga kalinya, dimana petani Kecamatan Purbolinggo meninggal akibat gajah liar".Ucap Bambang.
Pemerintah daerah Lampung Timur, melalui Bupati Dawam Rahardjo menegaskan Pemda setempat akan melakukan negosiasi kepada pihak Balai TNWK, terkait peristiwa tragis konflik gajah liar dan manusia, yang baru saja terjadi Minggu (31/10/2021) malam.
Kata Dawam Rahardjo, masyarakat desa meminta agar Pemerintah membangunkan batas hutan antara peladangan warga (kanal), dan kanal dimaksud sudah menjadi permintaan warga sejak dulu namun belum terealisasi.
"Siang ini kami akan melakukan negosiasi dengan pihak Balai TNWK, tentunya membahas persoalan konflik gajah dan manusia di Lampung Timur, harapan kami keadaan agar tidak terjadi lagi hal semacam ini".Kata Dawam Rahardjo.
Kepala Balai TNWK Kuswandono tidak bisa memberikan penjelasan banyak hal.
Dia hanya mengatakan pihak balai dan pemerintah daerah Lampung Timur akan mencari solusi terbaik paska konflik gajah liar dan warga Tegalyoso.
Saat disinggung terkait alat pendeteksi gajah liar yakni GPS Color, Kuswandono mengatakan kemungkinan rombongan gajah yang keluar terpisah dengan gajah yang memiliki tanda GPS Color.
"Mungkin saja gajah yang mencelakakan pak Sutik itu, gajah yang terpisah dari rombongan yang terpasang alat pantau GPS Color".Ucap Kepala Balai TNWK, Kuswandono.
Baca Juga: Mantan Bupati Lampung Tengah Bakal Bersaksi Di Sidang Perkara Suap Eks Penyidik KPK
Kontributor: Agus Susanto
Tag
Berita Terkait
-
Petani di Lampung Timur Tewas Diserang Kawanan Gajah Liar
-
Nelayan Lampung Timur Kesulitan Dapat Solar, Ini Penyebabnya
-
Polisi Datangi Lokasi Perusahaan Pengepul Singkong di Gunung Balak Lampung Timur
-
Pelaku Perburuan Liar di TNWK Manfaatkan Jalur Laut sebagai Akses Keluar Masuk
-
Tim BKSDA Temukan Gajah Sumatera Sakit di Indragiri Hulu
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- 32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Misteri Mayat Berjaket Merah di Natar Terjawab: Pegawai Koperasi Dijerat Tali Lalu Dibuang
-
Pelarian Mafia Tanah Akhirnya Tamat, Diciduk Tim Tabur Saat Sembunyi di Jati Agung
-
BRI Torehkan Laba Rp26,53 Triliun, Bukti Penguatan Fundamental dan Strategi Tepat
-
Misteri Mayat Berjaket Merah Terapung di Sungai Natar, Posisi Tangan Terlipat Jadi Sorotan
-
Ketua & Bendahara KONI Lampung Tengah Tilep Dana Pembinaan Atlet Rp1,14 Miliar