SuaraLampung.id - Seorang petani di Desa Tegalyoso Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur menjadi korban serangan gajah Sumatera. Akibatnya, nyawanya pun tidak tertolong.
Padala, mulannya ia ingin menghadir pengajian.
Dengan pakaian khas muslim, pria 55 tahun itu menghidupkan sepeda motornya menuju Masjid Darul Yamin. Lokasi pengajian dengan momen menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW itu berlangsung tidak jauh dari rumahnya.
Sepeda motor berjalan lamban menapak jalan desa dalam kondisi terjal, dari teras rumah. Pria dua anak itu membelokan sepeda motornya menuju ke arah barat, namun baru 200 meter tepatnya di pertigaan jalan desa, Sutikno mendengar dentuman petasan bersautan.
Baca Juga: Mantan Bupati Lampung Tengah Bakal Bersaksi Di Sidang Perkara Suap Eks Penyidik KPK
Sumber petasan itu berada di areal perkebunan. Pria tersebut sadar bahwa dentuman petasan tersebut merupakan aktivitas warga mengusir gajah liar.
"Mas Sutik, paham jika suara petasan diyakini sedang mengusir rombongan gajah liar, karena mas Sutik punya tanaman jagung hampir panen lalu mas Sutik balik lagi ke rumah".Cerita Bambang yang masih saudara korban (Sutikno).
Sejurus ayah dua anak tersebut, balik arah yang rencananya akan menghadiri pengajian, berbalik ke rumah sampai rumah korban mengganti pakean, dan menyiapkan peralatan untuk mengusir gajah seperti petasan dan senter.
Sutik menuju peladangan yang berjarak sekitar 1 km.
"Ya itu awal mas Sutik apes, kepergok gajah liar di perkebunan jagung dan meninggal setelah jadi bulan bulanan gajah liar", papar Bambang.
Baca Juga: Petani di Lampung Timur Tewas Diserang Kawanan Gajah Liar
Senin (1/11/2021) pagi, almahrum Sutikno dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Tegalyoso. Usai pemakaman tampak bocah laki laki terus menangis dan kepalanya tersandar pada bahu sebelah kiri seorang perempuan paruh baya. Bocah tersebut tak lain anak kedua almarhum, bernama Rafa yang masih berumur 9 tahun, dan duduk di bangku Sekolah Dasar kelas V.
Berita Terkait
-
Peduli Hewan Langka, Jefri Nichol Kolaborasi Dukung Konservasi Gajah Sumatera
-
Gajah Begal dari Sri Lanka: Meminta-minta Makanan kepada Para Pelintas
-
Ditemukan Membusuk di dalam Sumur, Jasad Laki-laki Ditemukan di Lampung Timur
-
Tim Dokter Selidiki Penyebab Gajah Mambo yang Mati di Pusat Latihan Way Kambas
-
Gajah Sering Masuk ke Pemukiman di Aceh Jaya, Bikin Warga Takut Pulang ke Rumah
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal