Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 28 September 2021 | 17:38 WIB
Tim Sofbol Lampung kalahkan Papua Barat di PON Papua. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Tim Sofbol Lampung mengukir sejarah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. 

Untuk pertama kalinya, Tim Sofbol Lampung lolos ke babak empat besar di PON Papua

Lolosnya Tim Sofbol Lampung ke babak empat besar dipastikan setelah mengalahkan Tim Papua Barat di babak penyisihan PON Papua. 

Tim Sofbol Lampung mengalahkan Tim Papua Barat di PON Papua dengan skor 9-0. 

Baca Juga: Live Streaming PON 2021: Cara Nonton dan Linknya

Pada pertandingan yang berlangsung di Lapangan Sofbol Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, Selasa, tim Lampung harus bermain hingga inning ke-7 dengan menyelesaikan pertandingan ini dalam kedudukan 9-0.

Pada inning 2 skor 4-0  dan inning 5 (2-0),  dan inning ketujuh (3-0) dengan waktu pertandingan sekitar 2 jam lebih.

Tim Sofbol Lampung memastikan ke empat besar, dan sudah dipastikan masuk dalam perebutan medali.

Manajer Tim Sofbol Lampung Fillie Anggun Sari mengatakan bahwa target sementara tercapai dengan menyapu bersih sisa pertandingan, setelah beberapa hari sebelumnya mengalami satu kekalahan dari DKI Jakarta.

"Dengan kemenangan ini, kami sementara berada di tempat kedua. Dan berharap DKI besok bisa dikalahkan Sulawesi Tenggara," katanya dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: PON Papua: Tim Sepak Bola Sulawesi Utara Tumbangkan Aceh 2-1

Pelatih sofbol Lampung Yolly Maristo mengatakan bahwa Lampung mengukir sejarah untuk pertama kalinya masuk dalam lingkaran grand final dan memastikan medali perunggu di tangan.

"Ini sejarah. Sofbol Lampung belum pernah sampai pada babak ini dan selalu gagal masuk empat besar. Saat ini ada momentumnya untuk meraih medali emas. Sebab Rabu (29/9) besok DKI Jakarta akan berhadapan dengan Sulawesi Tenggara. Bagi kami tidak masalah siapa pun yang menang. Namun, kami berharap DKI Jakarta kalah, karena secara moril akan berbeda,"  kata Yolly.

Tim Sofbol Lampung sudah tiga kali menembus PON, yakni tahun 2008 di Kalimantan Timur dan 2012 di Riau, serta tahun 2021 di Papua.  (ANTARA)

Load More