Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 17 September 2021 | 07:45 WIB
Ilustrasi Dokter Tirta. Dokter Tirta dikritik keras aktivis HAM. [Instagram/@dr.tirta]

"Pendekatan usang macam duterte tak bekerja, negara2 yg dianggap “berhasil”, adalah yg melakukan pendekatan kesehatan, pidana boleh tpi dlm konteks peredaran gelap dan trans national crime Portugal contohnya, meski masih ada Kritik, tpi dianggap ok," kicau Erasmus. 

Kata Erasmus, mengancam dan membunuh pengedar narkoba, justru membuat para pengguna tak punya pilihan selain semakin terjebak di pasar ilegal.

"Bandar makin kayak krn mungkin mereka tidak ada di negara yg menjadi pasar Sistem peradilan potensial menjadi korup, krn hukuman manjadi bagian transaksi," tulisnya.

Sebagai seorang dokter, kata Erasmus, Dokter Tirta harusnya bicara dalam kapasitas bagaimana kebijakan terbaik untuk pengguna.

Baca Juga: 6 Fakta Kasus Boris Preman Pensiun, Ditangkap karena Narkoba

"Apakah membunuh sebanyak2nya orang akan berhasil? Itu bukan kapasitas dokter, selebgram sotoy mungkin," cuit Erasmus.

"Tapi mungkin saya salah, beliau mungkin tidak sotoy, persoalan terjebak narasi dan gemerlap kamera mungkin, kebetulan acara BNN pulak Kalau mau diskusi terbuka boleh juga, siapa tau kita salah paham, atau paham yg salah," tutupnya.     

Load More