Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 13:04 WIB
Talang Air Pajaresuk Pringsewu. [ISTIMEWA]

Keberadaan Talang Air yang tersebar di kolonisasi Pringsewu sangat berpengaruh terhadap produktivitas lahan persawahan yang menjadi garapan utama para kolonis.

Terutama bila dilihat secara geografis, wilayah kolonisasi Pringsewu kondisinya banyak terdapat perbukitan sehingga menimbulkan lokasi-lokasi cekungan, lembah atau rawa.

Bila tidak dibangun Talang Air maka lokasi persawahan yang berada sisi lain perbukitan sulit mendapat suplai air yang mencukupi.

Berkat adanya rangkaian Talang Air ini maka ribuan lahan persawahan yang menjadi garapan para kolonis Jawa mendapat suplai air yang mencukupi dan tentunya berdampak kepada meningkatnya hasil panen padi.

Baca Juga: Bendungan Way Sekampung Resmi Beroperasi, Bupati Pringsewu Lakukan Pengisian Awal

Pembangunan irigasi Way Tebu berdampak pada produksi padi di Lampung tahun 1936. Tahun 1936 untuk pertama kalinya beras dari kolonisasi Lampung dikirimkan ke pasar-pasar di Jakarta melalui Pelabuhan Panjang dengan jumlah pengiriman mencapai 2,5 ton beras.

Bahkan hingga saat ini jaringan irigasi Way Tebu tetap mampu menjadi penopang utama pertanian di daerah Pringsewu sebagai salah satu daerah penghasil beras di Lampung. (Karsiwan:2013).

Penulis: Barnas Rasmana (Alumni Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Metro dan aktif bersama komunitas Penggiat Sejarah di Kota Metro)

NB:

Artikel ini terbit atas kerjasama suaralampung.id dan Sahabat Dokterswoning

Baca Juga: ASN di Banten Meninggal Tertimpa Talang Air Saat Naik Motor

Load More