SuaraLampung.id - Kabupaten Pringsewu merupakan suatu daerah yang pernah menjadi pusat kolonisasi masyarakat Jawa di Lampung di era penjajahan Belanda.
Ada beberapa peninggalan di Pringsewu yang menjadi jejak program kolonisasi di era kolonial.
Program kolonisasi oleh pemerintah Hindia Belanda adalah turunan dari kebijakan politik etis yang dikembangkan Belanda.
Kuswono, dkk, dalam buku Metro Tempo Dulu: Sejarah Metro Era Kolonisasi 1935-1942, menerangkan perpindahan penduduk dari Jawa terutama Jawa Tengah ke daerah Lampung dimulai dari tahun 1905.
Sejumlah petani dari Bagelen, Jawa Tengah dipindahkan ke daerah kolonisasi Gedong Tataan, berjarak 27 kilometer sebelah barat Teluk Betung. Desa pertama yang didirikan diberi nama desa asal yakni Bagelen.
Dua puluh tahun kemudian giliran Pringsewu yang menjadi wilayah kolonisasi baru.
Pringsewu merupakan daerah di Karesidenan Lampung yang terletak di sebelah barat kolonisasi Gedong Tataan dan merupakan daerah perluasan dari kolonisasi ini.
Daerah ini mulai didiami pada tahun 1925 akibat dari semakin besar dan padatnya penduduk di desa Bagelen, sehingga generasi ke dua bahkan ke tiga harus mencari lokasi pemukiman baru.
Program kolonisasi pemerintah Hindia Belanda di beberapa daerah di Lampung menyisakan berbagai bangunan.
Baca Juga: Bendungan Way Sekampung Resmi Beroperasi, Bupati Pringsewu Lakukan Pengisian Awal
Satu dari beberapa bangunan peninggalan program kolonisasi Belanda yang ada di Pringsewu adalah Talang Air di Desa Pajaresuk.
Talang Ari itu pertama kali dibangun pada tahun 1928 ketika masa program kolonisasi pemerintah Hindia Belanda. Fungsi dari Talang Air ini adalah menghubungkan aliran air dari irigasi Way Tebu ke lokasi lahan pertanian yang ada di wilayah Pringsewu.
Disamping sebagai aliran air, pada perkembangannya saat ini, Talang Air tersebut dimanfaatkan sebagai jembatan dan objek wisata sejarah oleh Kelompok Sadar Wisata Desa Pajaresuk.
Bangunan Talang Air peninggalan masa kolonialisme Hindia Belanda yang masih dapat kita jumpai saat ini bukan hanya terdapat di Desa Fajaresuk.
Talang Air juga tersebar di beberapa desa, sambung menyambung menembus lokasi perbukitan hingga terhubung ke sumber air dari sistem irigasi Way Tebu yakni Way Tebu III di desa Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.
Terdapat lima buah Talang, Talang Pertama di Desa Ganjaran, Talang Dua di Desa Bumi Ayu, Talang Tiga di Desa Pajaresok, Talang Empat dan lima di Desa Bumi Arum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
Terkini
-
Jaringan Narkoba Terbongkar! BNN Lampung Sita 11 Kg Sabu
-
Lampung Atasi Krisis Sampah: TPA Regional dengan PLTSA Siap Dibangun di Natar
-
Misteri Mayat Tanpa Identitas Gegerkan Pantai Tanjung Selaki Lampung Selatan: Polisi Buru Petunjuk
-
Pesisir Barat Diterjang Banjir Bandang: Tim SAR Lakukan Evakuasi
-
Bikin Geger! Pemuda Lampung Rekrut Anak-Anak untuk Lempar Bom Molotov di Demo