Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 05 Agustus 2021 | 08:39 WIB
pohon beringin d Panjang, Bandar Lampung, tumbang akibat angin puting beliung, Rabu (4/8/2021) malam. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Angin puting beliung terjadi di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Rabu (4/8/2021) malam. 

Akibat terjangan angin puting beliung di Panjang, Bandar Lampung, tercatat ada lima rumah warga rusak ringan. 

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa angin puting beliung di Panjang, Bandar Lampung. 

"Lokasi angin puting beliung ada di Kelurahan Karang Maritim. Lima rumah rusak ringan dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut," kata Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Kota Bandar Lampung, Sutarno dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jeep Rubicon Jadi Sasaran Pecah Kaca di Rajabasa, Pelaku Gondol Uang Rp 200 Juta

Selain merusak lima rumah warga, angin puting beliung menumbangkan pohon beringin hutan berdiameter kurang lebih 600 cm yang menimpa pagar milik warga.

"Total kerugian belum bisa kami taksir. Saat ini tim sedang mengevakuasi atau membersihkan pohon tumbang itu. Untuk tim yang diterjunkan ada 30 orang," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Lampung, Raden Eko, meminta masyarakat mewaspadai perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba.

"Perubahan cuaca yang cerah panas dan terik tiba-tiba menjadi dingin dan gelap patut diwaspadai karena ini  berpotensi akan adanya kejadian angin kencang atau puting beliung serta hujan lebat," kata dia.

Dia pun menyebutkan bahwa dilihat dari fenomena yang terjadi di Panjang hal tersebut merupakan merupakan waterspout atau puting beliung yang memiliki karakteristik seperti Kejadiannya bersifat lokal dan terjadi dalam periode waktu yang singkat dan umumnya sekitar kurang lebih 10 menit.

Baca Juga: 19.350 Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Bandar Lampung, Segera Didistribusikan ke Puskesmas

Kemudian, lanjut dia, peristiwa angin puting beliung biasannya lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari, hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout.

"Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat," kata dia. (ANTARA)

Load More