SuaraLampung.id - Kasus harian COVID-19 di Provinsi Lampung makin melonjak.
Lonjakan kasus harian COVID-19 ini menurut Dinas Kesehatan Provinsi Lampung karena adanya perluasan tracing dan testing.
Perluasan tracing dan testing dilakukan di masa PPKM Darurat di Lampung.
"Kami ada perintah dari Pemerintah Pusat untuk melakukan perluasan tracing dan testing, jadi ketika hal itu didapatkanlah orang-orang yang positif COVID-19 ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, Rabu.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru 4 Persen, Kadis Kesehatan Beralasan Kekurangan Vaksin
Ia pun mengakui bahwa berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung memang dinyatakan kurang dalam melakukan penelusuran dan tes terhadap kontak erat dari pasien COVID-19.
"Meski kasus COVID-19 harian masih relatif banyak, namun jika dilihat dari BOR Rumah sakit dalam beberapa hari ini terjadi penurunan," kata dia.
Ia menuturkan bahwa penurunan BOR tersebut sebab banyak orang positif COVID-19 tidak bergejala ataupun bergejala ringan sehingga mereka diusahakan menjalankan isolasi mandiri di rumah.
"Jadi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau memberatkan baru kita rujuk ke rumah sakit," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli mengatakan bahwa banyaknya penambahan kasus COVID-19 karena ibu kota Provinsi Lampung yang merupakan tempat berkumpulnya orang dari berbagai daerah di provinsi ini.
Baca Juga: Bangun Jalan, Pemkab Lampung Selatan Pinjam Dana Rp90 Miliar ke PT SMI
"Jadi banyaknya kasus di kota ini memang dipengaruhi oleh orang dari luar daerah yang masuk ke kota. Contohnya banyak pegawai yang memang warga dari Bandar Lampung, tapi kerja di luar daerah tapi pulangnya kan ke sini sehingga sedikit banyak juga dioengaruhi hal ini, selain dari perluasan tracing dan testing," kata dia.
Ia pun mengungkapkan bahwa dengan banyaknya penambahan kasus positif tentunya mempengaruhi keterisian di rumah sakit rujukan COVID-19 apalagi tren pasien positif ini memiliki kormobid.
"Rata-rata rumah sakit hampir penuh semua, bahkan rumah sakit darurat Unila sudah penuh pasien COVID-19, jadi untuk sementara bila ada pasien yang tidak memiliki gejala berat akan disarankan isolasi di rumah dulu. Untuk lantai dua Rumah Sakit Unila yang diperuntukkan pasien COVID-19 masih belum siap,", kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
-
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Pesisir Barat Lampung, Warga Diminta Waspada Gempa Susulan
-
Himasakta, Formandibula, dan Imabsi Unila Gelar Workshop Wirausaha Gen Z
-
Gebyar Olimpiade PPKn ke-XI Fordika FKIP Unila: Tembus 300 Peserta!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
UMKM Pulau Pasaran Sambut Gembira Penghapusan Utang UMKM
-
Air Kolam Renang Bisa Diminum? Wanita Asal Bandar Lampung Tertipu Iklan Instagram
-
Berawal dari Laporan Judi, Polisi Ringkus Pria Bersenpi Rakitan di Bengkel Campang Raya
-
Bandar Lampung Bangun Tugu Pagoda & Al-Quran, Ini Tanggapan Warga Telukbetung
-
Logistik Pilkada 2024 ke Daerah 3T Terancam Molor, Bawaslu Lampung Khawatir