SuaraLampung.id - Nuclear Football sebuah tas koper berisi kode yang diperlukan Presiden AS untuk melakukan serangan nuklir.
Koper nuklir ini selalu dibawa kemana pun ketika Presiden AS bepergian.
Keberadaan koper nuklir ini beberapa kali sedikit terancam.
Pengawas Pentagon (kementerian pertahanan AS) mengatakan mereka akan mengevaluasi protokol keselamatan seputar "nuclear football".
Salah satu tas nuklir tersebut nyaris berada dalam jangkauan para perusuh yang menyerbu gedung kongres AS, Capitol, pada 6 Januari.
Dalam sebuah pemberitahuan singkat, kantor Inspektur Jenderal mengatakan mereka akan mengevaluasi sejauh mana pejabat Pentagon dapat mendeteksi dan merespons jika Koper Darurat Presiden itu "hilang, dicuri atau disusupi".
"Kami dapat merevisi tujuan itu saat evaluasi berlangsung," kata mereka dilansir ANTARA dari Reuters.
Seorang pejabat AS, tanpa mau disebut namanya, mengatakan kekhawatiran seputar pengepungan 6 Januari telah mendorong evaluasi.
Pada tanggal itu, Wakil Presiden Mike Pence berada di Capitol, ditemani seorang ajudan militer yang membawa tas nuklir cadangan, ketika gedung tersebut diserbu pendukung mantan Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Tas Nuklir Presiden AS Penyebab Keamanan China Berkelahi Dengan Ajudan Militer AS
Tas koper tersebut menyimpan kode yang akan digunakan presiden untuk mengotentikasi sebuah perintah untuk meluncurkan rudal nuklir saat dia tidak berada di Gedung Putih.
Rekaman video keamanan yang dipublikasikan dalam sidang pemakzulan Trump memperlihatkan Pence dan sang ajudan, yang membawa tas nuklir, diantar ke tempat aman ketika para pemrotes makin mendekati lokasi mereka.
"(Tas itu) Tak pernah dalam bahaya," kata seorang sumber yang mengetahui peristiwa itu.
Bahkan jika para perusuh berhasil mengambil tas nuklir itu, setiap perintah serangan nuklir masih perlu dikonfirmasi dan diproses oleh militer.
Namun peristiwa 6 Januari hanya satu dari sekian banyak kejadian selama pemerintahan Trump di mana keamanan tas nuklir mengundang pertanyaan.
Pada November 2017, ketika Trump berada di Beijing untuk bersantap siang bersama Presiden China Xi Jinping, seorang pejabat keamanan China bertengkar di ruangan lain dengan ajudan militer AS yang membawa tas tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Ari Lasso Ungkit Ekonomi Ahmad Dhani Terpuruk saat Once Keluar dari Dewa 19
-
Harimau Sumatera Terluka Masuk Kandang Jebak di Lampung Barat Sudah Dievakuasi
-
Panjat Tower 70 Meter Hindari Amukan Massa, Pencuri Kabel di Lampung Selatan Bikin Geger
-
Melalui BRIVolution Reignite, BRI Perkuat Transformasi Bisnis dan Jaga Pertumbuhan Kinerja Keuangan
-
Kumpulan Link Dana Kaget Terbaru: Tambah Uang Belanja Istri untuk Kebutuhan Dapur